KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Beberapa Kawasan di Surabaya Banjir, Komisi C Kritisi Kinerja Dinas PU Bina Marga

Surabaya (KN) – Hingga musim hujan kali ini, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya belum bisa membebaskan Surabaya dari banjir. DPRD Surabaya minta agar SKPD tersebut serius mencari solusi untuk mengatasi banjir secepatnya.Sebab sampai saat ini banyak kawasan yang tergenang air jika hujan lebat turun. Akibatnya beberapa kawasan tersebut tergenang dan mengganggu kenyamanan warga Surabaya dalam beraktifitas.

Beberapa kawasan langganan banjir itu adalah Jl. Ketintang, Jl Kertajaya, Jl Panglima Sudirman serta Prapen. “Surabaya masih belum terbebas dari banjir, itu sesuai pengamatan saya di lapangan,” kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Simon Lekatompessy, Kamis (27/12).

Menurutnya, saat ini yang harus dilakukan pemerintah kota adalah aktif melakukan kontrol terhadapĀ  47 rumah pompa yang sudah ada. Sebab percuma saja memiliki puluhan rumah pompa jika tidak dapat digunakan secara maksimal.

“Kalau ditotal jumlah rumah pompa yang ada mencapai 49, sebab ada 2 milik Propinsi jawa Timur. Saya mendorong dua rumah pompa tersebut diserahkan saja ke pemkot agar sepenuhnya dikendalikan pemerintah kota,” ujar Wakil Ketua Komisi C yang membidangi pembangunan itu.

Simon menyesalkan beberapa proyek pengendalian banjir yang tidak selesai tepat waktu, contohnya proyek box culvert di Prapen. Akibat proyek mundur maka semestinya bisa digunakan mengendalikan banjir kali ini malah belum bisa digunakan. “Informasinya beberapa hari lagi proyek tersebut baru bisa difungsikan. Kita tunggu saja bagaimana hasilnya,” kata Simon.

Selain kesiapan rumah pompa yang harus dipastikan siap pakai, tambah dia, masalah lain yang kerap diabaikan dalam penanggulangan banjir di Surabaya adalah soal perawatan box culvert. Sebab percuma saja memiliki rumah pompa yang bagus tapi sarana lainya diabaikan begitu saja.

“Pas hujan lebat kemarin saya lewat Ketintang, tapi di sana masih terjadi banjir. Padahal di Ketintang sudah ada box culvert-nya, dan itu membuktikan perawatan yang dilakukan sangat lemah,” katanya.

Simon menilai cara Walikota Tri Rismaharini yang turun langsung tanpa melibatkan dinas terkait serta masyarakat dalam mengatasi masalah banjir dinilainya kurang taktis. Padahal pada tahun 2014 diharapkan Kota Surabaya sudah terbebas dari masalah banjir.

“Kalau meniru cara Walikota yang turun langsung seperti di Ketintang beberapa hari yang lalu saya kira tidak maksimal. Sebab untuk mangatasi banjir, selain ada politic will dari Pemkot, kesadaran warga untuk menjaga lingkunganya juga turut harus ditumbuhkan,” tandas pria yang dikabarkan bakal maju dalam pemilihan legislatif Propinsi Jawa Timur tersebut.

Terpisah, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati mengaku sudah bekerja secara maksimal dalam mengatasi persoalan banjir di Surabaya. Salah satunya dengan mempercepat beberapa pekerjaan saluran air.

“Hampir 24 jam saya bekerja dan memikirkan bagimana caranya surabaya terbebas dari masalah banjir, makanya saya juga kecewa ketika ada yang bilang kinerja Dinas PU tidak memuaskan,” terang Erna Purnawati saat dihubungi anggota Komisi C DPRD Surabaya. (anto)

 

Foto : Simon Lekatumpessy

Related posts

Diperiksa Bareskrim Polri, Kivlan Zen Nyatakan Tak Ada Niat Makar

redaksi

Antisipasi Bencana Alam, Polda Jatim Siagakan 140 Personil Tim SAR

kornus

Disperindag Jatim Awasi Parsel Kedaluarsa

kornus