Surabaya (KN) – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), dalam waktu dekat berencana akan membangun 10 sentra PKL.Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya, Hadi Mulyono menuturkan, guna mensukseskan rencana tersebut, pemkot telah mengalokasikan anggaran dalam APBD 2014 sebasar Rp 13 miliar.
“10 sentra PKL itu diperkirakan dapat menampung sebanyak 1.000 hingga 2.000 PKL,” katap Hadi Mulyono, Kamis (6/2/2014).
Sementara untuk lokasinya, Hadi menyebutkan tersebar di beberapa kawasan strategis di Surabaya. Misalnya, Siwalankerto dan Gunung Anyar serta beberapa tempat seperti Taman Prestasi. Kemudian ada juga Sentra PKL yang memanfaatkan sebagian lahan di Masjid Agung.
Pembangunan sentra PKL ini, kata Hadi, sudah mulai berlangsung sejak tahun 2006 yang lalu. Saat ini, jumlah sentra PKL yang sudah dibangun sebanyak 495 titik. Sentra PKL ini banyak tersebar di kecamatan-kecamatan dan kelurahan.
Dari data yang dimilikinya, saat ini masih ada sebanyak 11.000 PKL di Surabaya yang masih berjualan ditempat yang dilarang seperti di pedestrian dan badan jalan. “Nah, PKL-PKL yang seperti yang akan terus kami kurangi dengan menempatkan mereka ke sentra PKL,” ujarnya.
Menurut Hadi, dalam pembangunan sentra PKL, pihaknya bekerjasama dengan perusahaan swasta. Biasanya, perusahaan swasta tersebut mengucurkan dana melalui program coorporate social responsibility (CSR). Nantinya, dalam kerjasama ini, pihak pemkot yang akan menyediakan laham untuk sentra PKL, sedangkan pihak swasta yang mendirikan bangunan fisiknya.
“Selain untuk pemberdayaan pelaku usaha kecil sentra PKL ini juga untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas,” paparnya.
Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Rusli Yusuf meminta sebelum membangun sentra PKL terlebih dulu ada kajian ekonomi dan perencanaan yang matang. Mengingat banyak sentra PKL yang dibangun Dinas UMKM sepi pengunjung bahkan mangkrak. “Yang penting sentra PKL dibangun ada kajian dan perencanaan. Bahwa sekitar sentra ada PKL yang akan ditampung,” jelasnya.
Dia menyebut sentra PKL yang sepi seperti di kawasan Sukomanunggal, Urip Sumoharjo. Parahnya, sentra PKL yang dibangun menggunakan uang rakyat itu cenderung disalahgunakan dan berubah fungsi. (anto)