KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks Jatim

Bambooana, Hasil Pemberdayaan Tim KKN ITS pada Pengrajin Bambu Dusun Patuk Jombang

Tim KKN Pengabdian Masyarakat ITS Surabaya bersama warga pengrajin anyaman bambu di Dusun Patuk, Kabupaten Jombang.

Jombang (MediaKoranNusantara.com) – Bambu merupakan bahan yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dari zaman dahulu dan memiliki berbagai manfaat. Industri kerajinan anyaman bambu yang termasuk dalam subsektor ekonomi kreatif, memberikan sumbangan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni sebesar 7,44 persen.

Walaupun begitu, tetap dibutuhkan upaya pengembangan bagi industri anyaman bambu agar dapat bertahan di kondisi ekonomi digital dan dapat membentuk bisnis yang berkelanjutan.

Atas dasar itu, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kemudian melakukan observasi kondisi pengrajin anyaman bambu yang ada di Dusun Patuk, Jombang.

Dari hasil observasi tersebut, Tim KKN ITS Surabaya selanjutnya menggagas suatu kegiatan dalam bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat kepada pengrajin anyaman bambu Jombang.

“Dimana dilakukan dengan pendekatan konsep Social Entrepreneurship di era digital melalui edukasi dan transfer teknologi, serta kegiatan peningkatan potensi produk kreatif yang dimiliki oleh pengrajin anyaman bambu Jombang,” kata Nada Salsabilah, TIM KKN Pengabdian Masyarakat ITS Surabaya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/12/2021).

Menurut dia, kitchenware dipilih menjadi sebuah inovasi pengembangan produk untuk bambu dengan mendukung gerakan zero-waste dan juga SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Ini dilakukan sebagai bentuk peningkatan potensi produk kreatif untuk menumbuhkan ekonomi lokal.

“Bambooana tidak hanya memfokuskan pada pengembangan produk saja, tetapi juga dampak yang dapat diterima oleh para pengrajin bambu,” kata dia.

Untuk mendukung pengembangan dan pengalaman bisnis, Nada menerangkan bahwa Bambooana mengikuti beberapa kegiatan seperti SEPAKAT (Seminar Pengabdian Masyarakat) 2021 dengan menerbitkan jurnal. Kemudian, menjuarai kompetisi BIOMASS 2021 (National Business Plan Competition yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya), dan juga menerbitkan berita atau artikel.

“Melalui kegiatan pengabdian dan pemberdayaan tersebut, pengrajin anyaman bambu Dusun Patuk dapat memperoleh manfaat dalam peningkatan inovasi desain produk dan kemampuan manajerial kewirausahaan sosial di era digital serta adanya proses edukasi dan transfer teknologi dalam bentuk digital marketing kepada pengrajin anyaman bambu Jombang,” papar dia.

Dalam rencana dan langkah tindak lanjut, Nada menjelaskan, bahwa tim pengabdi sudah melakukan diskusi terkait re-branding Dusun Patuk Jombang. Khususnya pada pengrajin anyaman bambu.

“Hal ini diharapkan dapat memperluas jangkauan mengenai anyaman bambu dan Dusun Patuk sendiri,” pungkasnya. (***)

Penulis : Nada Salsabilah (Tim KKN Pengabdian Masyarakat ITS Surabaya)

Related posts

Pemprov Jatim Masuk Top 7 Exhibitor ASN Culture Fest Tiga Tahun Berturut-Turut

kornus

Antisipasi Kemacetan Arus Mudik, Polda Jatim Siagakan 20 Drone Camera

kornus

Ratusan Bangunan Rusak Akibat Gempa Cilacap

redaksi