Surabaya (KN) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim benar-benar mengawasi dan mengantisipasi kecurangan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013. Bawaslu Jatim pun siap menyebarkan 32 ribu orang saksi di pesta demokrasi warga Jatim.“Kemampuan kami hanya menyiapkan 1 saksi di setiap desa atau kelurahan. Sebagai upaya pencegahan, kami menyiapkan lagi 25.503 saksi, yang sekarang lagi proses rekruitmen,” ujar Ketua Bawaslu Jatim Sufiyanto kepada wartawan usai menerima kunjungan Rizal Ramli di kantornya, Jalan Tanggulangin, Surabaya, Rabu (21/8/2013).
Sufiyanto menerangkan, idealnya saksi pengawas pemilu di setiap tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 1 orang. Namun, kondisinya tidak memungkinkan, karena ada sekitar 71.000 TPS yang tersebar di wilayah Jawa Timur maupun kepulauan.
Sebelum ada penambahan 25.503 orang saksi, Bawaslu Jatim hanya mampu menyiapkan 8.503 saksi.
“Kami bersyukur dengan adanya penambahan tenaga saksi ini. Tugasnya selain pada saat pemilihan kepala daerah (pilgub), juga pada pemilihan legislatif, pemilihan presiden, juga , untuk mengawasi seperti distribusi logistik, TPS dan mengamankan formulir C1,” jelasnya.
Sementara itu, Rizal Ramli mengucapkan terima kasih atas upaya Bawaslu Jatim yang menambah saksi hingga 25.503 orang. Sebagai upaya antisipasi kecurangan pada pilgub. “Saya percaya Bawaslu Jawa Timur niatnya sama dengan kami, menginginkan pemilihan kepala daerah yang jujur, adil dan tidak terulang seperti 2008 lalu,” ujarnya.
Tokoh nasional yang pernah menjabat posisi strategis di pemerintahan maupun badan usaha milik negara (BUMN) ini, berharap, Pilgub Jatim benar-benar berjalan seperti Pilgub DKI yang dimenangkan Jokowi, dan Jateng yang terpilih Ganjar, pemilihan yang fair, amanah dan tidak neko-neko.
“Kalau pilkadanya banyak main uang, hasilnya pemimpinnya yang korup, tidak amanah dan tidak cakap,” katanya. (red)