KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Atasi Penyakit PMK, Mentan Turun Ke Jatim Gelar Rakor dengan Gubernur Khofifah di Grahadi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersaa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, rakor penangan penyakit PMK di Gedung Negara Grahadi, Senin (9/5/2022) malam.

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Meteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, turun langsung ke Jawa Timur untuk menggelar rapat koordinasi (Rakor) terkait penanganan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan. Dalam rakor yang digelar di Gedung Negara Grahadi Senin (9/5/2022) malam, menghasilkan beberapa langkah yang akan dilakukan.

Mentan juga menyebutkan, sebelumnya telah dilakukan rakor bersama Presiden dan beberapa menteri terkait masalah tersebut. “Rapat yang sama dengan pak Presiden terhadap katakanlah wabah PMK yang melanda 4 kabupaten di Jatim ini dan 2 kabupaten di Aceh,” katanya setelah Rakor di Gedung Negara Grahadi.

Lebih lanjut, Mentan mengatakan bahwa PMK ini sebenarnya masih dalam penelitian laboratorium secara maksimal. Hal itu untuk menentukan level dan jenis PMK kemudian akan dilakukan penanganannya seperti apa. Bahkan, dia juga mempercayakan penelitian penyakit ini ke veteriner di Surabaya yang sebelumnya sudah berhasil menemukan hal sama terhadap flu burung dan flu babi.

“Prestasinya hari ini (tadi malam) atau besok akan keluar. Sesudah itu baru kita tentukan seperti apa vaksin yang cocok dan kemungkinan vaksinnya. Tadi Ibu Gub (mengatakan) kita buat sendiri aja seperti yang lalu ternyata cukup ampuh. Tentu saja yang paling penting saya sampaikan bahwa kesepakatan kita tadi bahwa PMK pada sapi ini tidak menular pada manusia. Jadi itu yang terpenting,” katanya.

Mentan, Syahrul, menandaskan tidak adanya penularan PMK pada hewan ke manusia juga disampaikan oleh Menkes pada sidang cabinet. Sehingga dia mengharapkan tidak ada kemanikan di masyarakat atas kasus ini.

“Tadi Rakor cukup berjalan sangat efektif, kita tentukan berbagai agenda regulasi dan kebijakan bersama, mulai dari pusat, kabupaten, provinsi, tetapi lead tetap di Ibu Gubernur seperti itu . Jadi kita ini support system. Bupati implementasi lapangan,” tandasnya.

Dia menegaskan, setidaknya ada tiga agenda yang akan dilakukan. Diantaranya adalah agenda SOS darurat, agenda temporary yang akan segera disusun. Penyusunan agenda ini akan dipimpin oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Kemudian agenda yang ketiga adalah recovery.

“Ada 3 agenda itu dan tentu saja yang penting kita jaga ini bisa diatasi, InshaAllah dan jangan ada terjadi kepanikan-kepanikan, sudah terlalu banyak masalah yang ada dan kita coba atasi bersama,” katanya.

Mentan juga mengatakan salah satu yang akan dilakukan adalah melakukan suntik obat obatan pada hewan, kemudian juga melakukan vaksinasi pada hewan. Terkait dengan beberapa daerah yang sudah terjangkit maka bisa dilakukan karantina atau lockdown. Sementara, untuk pemusnahan hewan, Mentan mengaku belum ada agenda ke arah tersebut.

“Kita lihat seperti apa level penyakit yang ada. Kalau tingkat desa ya isolasi tingkat desa. Kalau kecamatan ya lockdown kecamatan. Karena mutasinya ini melalui kontak langsung atau angin airborne yang bisa jatuh 3 km, jadi harus sisihkan ke sana,” tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa isolasi yang dilakukan adalah isolasinya berbasis kandang. “Karantinanya berbasis kandang. jadi yang sudah ada symptomatic gejalanya symtomatic jangan dibawa keluar kandang,” kata Khofifah.

Dia menandaskan, dari suntikan yang telah dilakukan khususnya pada suntikan kedua sudah menunjukkan perkembangan cukup bagus, sebab jarak 3 hari dari suntikan tersebut, hewan ternak itu sudah membaik.

“Jadi kita berharap ada penyuntikan massif, utamanya di kandang bergejala  Symtomatic paling tidak 3 kali. Jadi inilah yang dimaksudkan, sekarang sudah 2 kali rata-rata. Kita koordinasikan dengan Pak Mentan supaya ketersediaan obat-obatan analgesic, antibiotic, vitamin tercukupi. Saya minta ke ikatan alumni FKH Unair turunkan tim LBH banyak supaya penyuntikan lebih massif,” tandas Khofifah.

Gubernur Jatim perempuan ini juga mengharapkan masyarakat tidak panic atas kasus ini, sebab penyakit ini tidak menular ke manusia. “Pak Mentan bilang, pak Menkes bilang, ga menular ke manusia. Tolong saya seringkali bilang pendekatan pentahelix maka media dan pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, private sector tolong disampaikan bahwa PMK nggak menular ke manusia,” pungkas Khofifah. (KN01)

 

Related posts

Pemprov Jatim Usulkan Tiap Pengurusan Identitas Penduduk Wajib Bebas Narkoba

kornus

Pemkot Surabaya Gelar Operasi Hiburan Malam Skala Besar Dua Kali Sepekan

kornus

KPK rekomendasikan Bansos dilsalurkan via Transfer