Sampang (MediaKoranNusantara.com) – Untuk mengatasi banjir luapan Kali Kemuning yang hampir setiap tahun melanda Kabupaten Sampang, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama beberapa kepala balai besar Kementerian PUPR melakukan peninjauan rumah pompa, finalisasi normalisasi sungai Kemoning serta koordinasi untuk mempercepat pembangunan Floodway Sungai Kemuning.
Dengan didampingi Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat, Kepala Dishub Provinsi Jatim, Plt. Kepala Dinas PU SDA Jatim, Kepala Balai Besar Sungai Brantas dan Kepala Balai Besar Jalan Raya Kementerian PUPR, Gubernur Khofifah meninjau langsung tiga rumah pompa yang mengalami masalah di sekitaran Sungai Kemuning Kabupaten Sampang, Minggu (20/122020).
Khofifah menyebut, selain rumah pompa dan finalisasi normalisasi sungai Kemuning, yang cukup signifikan adalah pembangunan floodway dengan memecah dua aliran sungai ini dipandang efektif dan signifikan sebagai solusi menurunkan volume genangan banjir akibat meluapnya Sungai Kemuning.
Nantinya, anggaran pembangunan floodway ini berasal dari APBN terutama dalam hal pembangunan fisik, sementara untuk pengadaan tanah diharapkan dari Pemkab mengingat Bantuan Keuangan Pemprov tidak dibenarkan jika untuk pengadaan tanah. Sehingga proses penetapan lokasi pengadaan tanah akan dilakukan oleh Pemkab Sampang.
“Dua bulan lalu saya bertemu dengan Menteri PUPR. Bahwa pembangunan floodway ini sebenarnya anggarannya sudah dihitung sejak dua tahun lalu. Pak Menteri juga minta agar Pemkab Sampang melanjutkan proses komunikasi dan negosisasi dengan masyarakat terkait pembebasan lahan tersebut untuk rencana pembangunan floodway tersebut,” kata Khofifah.
Menurut orang nomor satu di Jatim ini, pembangunan floodway ini perlu dilakukan karena kapasitas Sungai Kemuning jika intensitas hujan tinggi seperti minggu lalu hanya mampu menampung 46% debit air, bila ditambah pembangunan embung dengan luas 5 hektar hanya menambah daya tampung sekitar 5%. Ini menurut perhitungan kepala Balai Besar Sungai Brantas yang saat ini juga sedang menangani normalisasi sungai Kemuning.
“Bila ditotal baru mencapai 51% daya tampungnya, jadi solusi signifikan memang melalui pembangunan floodway sehingga ujung alirannya langsung menuju laut. Untuk itu saya ingin melihat fisiknya kira-kira yang dilewati sungai ini nantinya berapa desa, perkampungan, sawah itu kira-kira berapa kilometer sampai akhirnya ujungnya ke laut,” jelasnya.
Selain mempercepat pembangunan floodway, Pemprov Jatim melalui Dinas PU Sumber Daya Air telah membangun lima pompa banjir di Kab. Sampang yang saat ini akan di install ulang karena ada yang sistemnya terganggu.
Dalam kesempatan ini, Khofifah turut meninjau tiga Rumah Pompa Air yakni Rumah Pompa Air Delima di Desa Pangelen (Pandiyan), Kecamatan Sampang Kota, Rumah Pompa Air Kelurahan Dalpenang (Dek Bukor), Kecamatan Sampang Kota serta Rumah Pompa Air Jrangon di Jl Bahagia Kelurahan Rong Tengah.
“Ada lima pintu air dua diantaranya kemarin sempat mengalami trouble. Insya Allah segera akan di re-install. Kita berharap dua pintu air ini bisa diselesaikan sebelum 25 desember mendatang,” ungkapnya.
Dalam perjalanan meninjau pompa air tersebut, Gubernur Khofifah juga tak ragu menerjang banjir dan langsung menyapa warga. Sekaligus untuk mengingatkan akan pentingnya penerapan protokol kesehatan dengan membagikan masker serta sembako.
Sementara itu, sampai Minggu (20/12) pukul 13.00 WIB, banjir yang sempat melanda beberapa wilayah di Kabupaten Sampang akibat curah hujan tinggi sejak Jum’at (18/12/2020), hampir sebagian besar telah surut seperti di Kecamatan Kedungdung, Sampang, Tambelangan dan Jrengik. (KN04)
Foto : Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat Kunjungan Ke wilayah Terdampak Banjir dan Pengecekan Pintu Air di Sampang Madura, Minggu (20/12/2020)