Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Penyelenggaraan Latgabma Malindo Darsasa-10AB/2019 bertujuan untuk mengembangkan profesionalisme kedua Angkatan Bersenjata di samping sebagai upaya pertukaran pengalaman dan peningkatan kerjasama keamanan perbatasan khususnya dalam bidang penanggulangan terrorisme.Demikian sambutan Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M., yang dibacakan oleh Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Muhammad Hasan, S.H. selaku Direktur Latihan pada saat membuka Latihan Gabungan Bersama Malaysia-Indonesia Darat Samudera Angkasa (Latgabma Malindo Darsasa)-10AB/2019 bersama dengan Brigjen Anuar Bin Abdul Wahab selaku Ketua Pengarah Cawangan Operasi dan Latihan Bahagia Angkatan Tentera Malaysia (ATM), bertempat di lapangan upacara Standby Force Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/7/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Mayjen TNI Ganip Warsito menyampaikan perlu disadari bahwa kawasan Asia-Pasifik merupakan bentangan wilayah yang sangat strategis di dunia yang memberikan banyak manfaat dan dapat dioptimalkan bagi kesejahteraan rakyat kita, di sisi lain juga menghadirkan beberapa tantangan yang harus diantisipasi bersama, seperti bencana alam, terrorisme dan radikalisme.
Asops Panglima TNI juga menuturkan bahwa secara geografis dan demografis Indonesia dan Malaysia memiliki ikatan persaudaraan yang sangat erat sehingga diperlukan mekanisme kerjasama yang solid antara TNI dan ATM dalam rangka membangun sebuah jaringan (network) yang terstruktur dengan baik di bidang operasi militer bersama.
Pada kesempatan tersebut, Mayjen TNI Ganip Warsito mengatakan bahwa fokus Latgabma Malindo Darsasa 10AB/2019 adalah operasi gabungan bersama dalam rangka operasi anti terorisme. “Kita akan saling berbagi dan mengambil pelajaran berharga dari berbagai latihan yang akan dilalui bersama, menjadikan sebuah pengalaman dan pelajaran bagi para prajurit dan satuan kedua Angkatan Bersenjata”, ucap Asops Panglima TNI.
“Apabila dalam keadaan sebenarnya kita dituntut untuk terjun menghadapi tantangan yang timbul, TNI dan ATM siap bekerja sama sesuai dengan Protap Malindo yang telah disepakati”, tambah Mayjen TNI Ganip Warsito.
Lebih lanjut Asops Panglima TNI mengingatkan agar Latgabma Malindo Darsasa 10AB/2019 dimanfaatkan untuk menjadi sarana membangun komunikasi yang positif dan konstruktif di antara TNI dan ATM serta diharapkan para peserta dari kedua Angkatan Bersenjata mendapatkan manfaat yang besar dari kegiatan ini.
Sementara itu masih dalam kesempatan yang sama, Brigjen Anuar Bin Abdul Wahab selaku Ketua Pengarah Cawangan Operasi dan Latihan Bahagia mengatakan bahwa Latgabma Malindo Darsasa 10AB/2019 juga memiliki tujuan untuk mewujudkan konsep operasi gabungan bersama di medan sesungguhnya dan meningkatkan kemampuan para prajurit kedua Angkatan Bersenjata dalam melaksanakan operasi bersama.
“Saya percaya melalui Latgabma Malindo Darsasa 10AB/2019, kedua Angkatan Bersenjata akan saling berbagi ilmu pengetahuan, serta pertukaran informasi sehingga latihan ini dapat dilaksanakan dengan lancar”, ujar Brigjen Anuar Bin Abdul Wahab.
Latgabma Malindo Darsasa 10AB/2019 dilaksanakan di daerah latihan PMPP TNI di Desa Tangkil, Sentul, Bogor, Jawa Barat yang diikuti oleh 234 personel TNI dan 138 personel ATM dan melaksanakan serangkaian metode latihan mulai dari Subject Matter Expert Exchange (SMEE), Tactical Floor Games (TFG), dan Field Training Exercise (FTX). (KN01/Puspen/TNI)