KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Arief Budiman Sidak Coblosan Ulang di TPS 15 Kalirungkut Surabaya

ilustrasi-cobolsan-ulangSurabaya (KN) – Komisioner KPU RI, Arief Budiman mengapresiasi para pemilih yang rela datang untuk kedua kalinya di tempat pemungutan suara (TPS) dalam coblosan ulang di Surabaya, Minggu (13/4). Kepada para warga yang datang di TPS 15 dan 16 Kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut, Arief Budiman mengucapkan terima kasih karena warga menyempatkan waktu untuk ikut coblosan ulang.

“Saya ucapkan terima kasih atas partisipasi bapak dan ibu semua karerna masih mau milih lagi.semangat ya ibu-ibu. Ini menunjukkan kalau pemilu itu santai dan happy,” kata Arief Budiman saat sidak di TPS 15 Kelurahan Kalirungkut Surabaya.

Di TPS 15, dalam coblosan ulang ini hanya dihadiri oleh 3 saksi. Yakni dari Partai Golkar, PKS dan PKB. Ketika coblosan 9 April, saksi dari seluruh partai hadir. Di TPS 15, DPT mencapai sebanyak 489 pemilih. “Saya harap kepada para petugas PPS untuk lebih teliti dan seksama dalam meneliti surat suara lagi. Mungkin kemarin petugasnya lupa membuka,” pesan Arief.

Pada 9 April lalu, surat suara yang sudah tercoblos jumlahnya 13 buah. Sedangkan yang belum tercoblos 4 buah. Saat itu yang mengetahui adanya tertukarnya surat suara adalah salah seorang pemilih. “Saya juga senang dengan adanya doorprice bagi pemilih sehingga tingkat partisipasinya tinggi,” tuturnya.

Lebih lanjut dijelaskan Arief Budiman, bahwa masalah pemilu di tingkat nasional berjalan dengan lancar. Semua daerah yang melakukan coblosan ulang antara tanggal 10-13 tidak ada masalah.
“Untuk coblosan ulang tidak masalah. Urusan logistik bisa dipenuhi dan personel juga siiap. Bahkan di Lampung yang digelar 10 April, justru tingkat partisipasi meningkat dari 87 persen menjadi 97 persen,” ungkap Arief.

Ditanya perihal terjadinya coblosan ulang, Arief Budiman menuturkan bahwa kejadian ini adalah manusiawi dan murni persoalan teknis semata. Karena di seluruh Indonesia, jumlah TPS mencapai lebih dari 540 ribu TPS. Sedangkan yang harus melakukan coblosan ulang hanya sekitar 500 TPS.

“Jadi ini benar-benar murni persoalan teknis. Bila dihitung jumlahnya hanya 0,1 persen. Tidak sampai 1 persen. Juga untuk jumlah surat suara yang tertukar tidak sampai puluhan,” ungkapnya.

Diakui Arief, pihaknya tetap mengakui bahwa ini akan dijadikan koreksi pihaknya. “Apalagi di Surabaya, jumlah surat suaranya mencapai 9 juta dan yang terselip hanya sedikit,” imbuhnya.

Bagaimana bila dibandingkan dengan Pemilu 2009 silam, Arief Budiman tidak mau dibandingkan. Pasalnya pada Pemilu 2009, kebijakannya berbeda. Terkait kasus suara yang tertukar sebagian besar kasusnya diselesaikan di lapangan. Suaranya dilimpahkan ke suara partai Sedangkan sekarang dituntaskan dengan coblosan ulang. “Kami ingin melindungi suata partai dan caleg. Dulu 2009 akhirnya dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi,” paparnya.

Menurutnya pelaksanaan coblosan ulang di Jatim berjalan lancar. Tidak ada hambatan yang berarti.

Sementara itu, Ketua KPU Surabaya, Eko Waluyo optimis untuk tingkat partisipasi pemilih masih tinggi di coblosan ulang. Selain itu berdasarkan data yang ada di KPU, untuk Pileg kali ini tingkat partisipasi pemilih lebih besar bila dibandingkan pada pemilu 2009 silam.

“Pileg tahun ini pemilihnya lebih dari 65 persen. Sedangkan pada pemilu 2009 silam pemilihnya mencapai 48 persen. Berarti ada kenaikan untuk pemilu di Surabaya,” tuturnya. (anto)

Related posts

Posko THR Pastikan Ada 23 Perusahaan Mokong di Jatim Belum Bayar THR Pada Karyawanya

kornus

Pemkab Gresik sisir Warga yang datang dari Mudik

Politisi Partai Golkar Gunakan Uang Suap BUMN Pupuk Rp 8 M untuk Serangan Fajar

redaksi