KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

APBD Surabaya Defisit Rp 1,3 Triliun, Anggaran Belanja Lebih Besar Dari PAD

ilustrasi-apbdSurabaya (KN) – Besaran anggaran belanja yang lebih besar dari pendapatan yang diterima Pemkot Surabaya menyebabkan APBD Kota Surabaya 2016 mengalami defisit Rp1,3 triliun. Pada APBD Perubahan 2016 yang semula nilainya hanya Rp7,9 triliun, kini menjadi Rp8,1 triliun.Menurut anggota Komisi C DPRD Surabaya Vinsensius Awey, meningkatnya belanja daerah ternyata berbanding terbalik dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dia mengungkapkan, besaran pendapatan yang semula Rp6,9 triliun malah menurun menjadi Rp6,7 triliun. “Biasanya kalau belanja naik, maka pendapatan juga harus digenjot naik. Bukan malah pendapatan turun, tentu ini defisit,” ujar Awey.

Rumusannya, pendapatan itu berasal dari PAD, dana perimbangan provinsi, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Diakui, PAD Kota Surabaya mengalami peningkatan, dari Rp3 triliun menjadi Rp4 triliun walau ada penundaan DAK. Hal ini bisa disiasati Pemkot Surabaya dengan menggunakan Dana Otonomi Khusus.

Yang menarik, kata Awey, untuk menutupi defisit APBD 2016, Pemkot Surabaya terpaksa harus menggunakan dana Sisa Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) 2015 yang mencapai Rp1,4 triliun. “Dari SiLPA itu, Rp20 miliar digunakan untuk belanja biaya penanaman modal. Jadi sisa Rp1,3 triliun untuk menutup defisit,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan Awey terkait meningkatnya anggaran belanja, lantaran ada hibah ke Polda Jatim sebesar Rp109 miliar. Hibah tersebut sebagai kompensasi aset kepolisian untuk frontage road. Ganti rugi lahan menggunakan sistem hibah karena antar institusi negara tak diperbolehkan sistem jual beli. “Dana hibah itu untuk pembangunan gedung yang fungsinya untuk peningkatan pelayanan masyarakat,” katanya.

Selain untuk hibah Polda Jatim, peningkatan anggaran belanja itu juga karena untuk pengadaan tanah sarana publik di Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan. Dari nilai yang sebelumnya sekitar Rp25 miliar, naik menjadi Rp235 miliar pada APBD Perubahan. Dengan kenaikan tersebut, maka anggaran di dinas tersebut yang semula Rp120 miliar naik menjadi Rp349 miliar.

Tambahan anggaran itu untuk penambahan lahan makam umum Keputih, penambahan lahan zona penyangga di bekas TPA Keputih dan TPA Benowo. (Jack)

Related posts

Jumlah Penderita Gangguan Refraksi Mata di Surabaya Mengalami Penurunan Signifikan

kornus

Panglima TNI : TNI Prioritaskan Peningkatan Kekuatan Pertahanan Tahun 2020

kornus

Dalami Aliran Uang ke BBSB dan AE, KPK Periksa Satu Petinggi Lembaga Survei