KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Antisipasi Bencana Alam, Gubernur Siagakan 2.373 Personel TTB dan TKSK

Surabaya (KN) – Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, Pemprov Jatim telah menyiapkan personel untuk menghadapi bencana alam dan melakukan pendampingan pada masyarakat. Taruna tersebut tergabung dalam  Tagana (Taruna Tanggap Bencana) dan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan).

Pernyataan tersebut disampaikan Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim Soekarwo usai apel siaga Tagana di Gedung Islamic Center Surabaya, Rabu (19/12).
Bencana tanah longsor, selanjutnya pakde Karwo mengatakan, jenis tanah di Jatim kebanyakan campuran kapur putih yang apabila tergerus air akan menimbulkan longsor.

Potensi tanah longsor di Jatim sangat besar sekali apalagi di daerah pegunungan dan pesisir pantai selatan. “Ada beberapa wilayah di Jatim yang diwaspadai bencana alam. Bencana longsor kebanyakan ada di pesisir panti selatan, kemudian banjir ada di wilayah Ponorogo, Trenggalek, Pacitan dan derah lainnya” kata Gubernur.

Antisipasi wilayah yang rawan bencana banjir, selanjutnya Pakde Karwo mengungkapkan, Kabupaten Trenggalek saat ini sedang dibangun waduk Tugu, di Kabupaten Pacitan sedang dibangun waduk Pitu dan di Kabupaten Ponorogo dibangun waduk Bendo. Pembangunan waduk ini sebagai upaya menekan bencana banjir di wilayah tersebut.

“Pemerintah Provinsi Jatim sangat terbantu oleh kehadiran 1.719 orang personel Tagana dan 654 orang personel TKSK dilatih untuk membantu mengatasi bencana alam dan masalah kesejahteraan masyarakat. Tahun depan Pemprov akan mengajukan tambahan honor bagi personel Tagana dan TKSK ke DPRD Jatim sebesar Rp 100 ribu,” ungkapnya.

Pemrov Jatim telah menyiapkan dana sebesar Rp. 50 milyar rupiah untuk penanganan bencana alam. Apabila dana tersebut kurang Pemprov akan mengajukan ke DPRD Jatim. “Pemprov telah menyiapkan dana Rp. 50 milyar untuk penanganan bencana. Apabila kurang kita akan mengajukan ke DPRD dan bila perlu minta persetujuan mendahului anggaran apabila terjadi bencana,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Sosial Jatim Sudjono, kehadiran personel Tagana dan TKSK sangat membantu sekali dalam penanganan bencana. Di Jatim ada 14 titik yang perlu diwaspadai oleh personel tersebut.

“Personel Tagana untuk persiapan pada musim pancaroba ada 14 titik di Jatim yang diwaspadai terjadinya bencana. Mereka disiapkan untuk penanggulangan dan membantu masyarakat yang terkena bencana,” ujarnya.

Sementara itu, personel TKSK yang dibentuk tiga tahun lalu oleh Gubernur Soekarwo, menurut Sujono, mereka mempunyai tupoksi melakukan pendampingan program Gubernur penanganan penyandang kesejahteraan sosial.

“Ada 28 jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti pengemis, gelandangan, wanita rawan sosial dan lainnya akan didampingi oleh personel TKSK. Personel TKSK tersebar di tiap Kecamatan Kabupaten se-Jatim,”ujarnya. (yo)

Related posts

Tahan Kangen Keluarga, PMI Masih Disiplin Jalani Tahapan Prokes di Asrama Haji Surabaya

kornus

Soekarwo : Golkar Harus Pertahankan Musyawarah Mufakat

kornus

Peringati Hari Santri, Panglima Satri Gus Muhaimin Mlaku Sarungan Bareng Puluhan Ribu Santri Sidoarjo

kornus