Surabaya (KN) – Tidak tercapainya rekrutmen di tubuh PDAM Surya Sembada Kota Surabaya untuk mengisi jabatan jajaran direksi, sangat disesalkan semua pihak. Padahal seleksi itu sudah diajukan beberapa bulan lalu, bahkan akhir 2015.Nyatanya, apa yang dihasilkan masih belum menggugah hati walikota Surabaya untuk menyetujuinya.
Saat ini, jabatan direktur utama PDAM masih diisi pejabat sementara. Dan jabatan beberapa direkturnya juga telah habis masa tugasnya. Nyatanya, semua itu masih diisi pejabat lama yang belum mengakhiri masa tugasnya yang tetap bercokol di perusahaan daerah milik Pemkot Surabaya itu.
Menurut anggota DPRD Surabaya Mochamad Machmud, ada yang harus dikritisi dari rekrutmen direksi PDAM yang dilakukan Badan Pengawas (Bawas) PDAM. Dia mengatakan, Bawas PDAM seharusnya sebagai lembaga perekrut,haruslah lembaga yang bisa dipercaya.
Bawas PDAM dianggap lembaga yang merekrut namun tak dipercaya. Karena lembaganya tak dipercaya, orang yang berkompetensi tinggi pun akan ragu untuk mendaftar. Usulan yang diajukan ke walikota terkait calon direktur utama, berasal dari PDAM Blora yang memimpin 500 pelanggan.
Sementara PDAM Kota Surabaya yang diliriknya memiliki 600 ribu lebih pelanggan, tentu kompetensinya sangat jauh. Tentu saja wali kota tak mau,” ujar Machmud.
Karena itulah, Machmud mengusulkan agar seluruh Bawas PDAM Kota Surabaya yang memiliki komposisi lima orang harus diganti. “Ganti dengan orang-orang yang bisa dipercaya jangan asal masukan orang. Apalagi banyak anggota Bawas yang rangkap jabatan. Walikota seperti gak punya orang aja sampai memilih orang yang rangkap jabatan,” tandas Machmud. (anto/jack)