Surabaya (KN) – PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol menyatakan, kendati amblesan tanah yang terjadi di kawasan Jl Lasem yang berdekatan dengan Bozem Morokrembangan, Surabaya itu ternyata tidak mengancam Jalan Tol Perak arah Waru maupun sebaliknya.Kepala Cabang PT Jasa Marga (Persero) Surabaya-Gempol Agus Purnomo, di Surabaya, Rabu (11/1) mengatakan, meski dinilai tidak mengancam, namun saat ini pihaknya tetap memonitor amblesnya tanah di kawasan Jl Lasem sedalam 1,5 meter lebar sekitar 2,5 meter yang jaraknya tinggal sekitar 20 meter dari dasar elevated tol KM 2.900 tersebut. “Sampai kini, fenomena itu belum mempengaruhi konstruksi jalan tol,” ujarnya.
Dia beralasan, tidak terjadi kekhawatiran itu dikarenakan tiang pancang yang ditanam pada KM 1.100 sampai 4.500 dipasang cukup dalam atau lebih dari 30 meter sampai ke tanah keras. Dari laporan petugas Jasa Marga di lapangan, tanah yang terjadi di Jl Lasem sekitar Bozem itu hanya terjadi di lapisan tanah lunak. “Ini jelas tidak berpengaruh pada konstruksi jalan tol,” katanya.
Sepanjang 25 tahun operasional Jalan Tol Perak-Waru ini, kata Agus, kejadian itu belum pernah ada permasalahan terkait penurunan tanah. Kejadian penurunan tanah sekitar 1 hingga 1,5 meter yang terjadi di sekitar Jl Lasem dengan mengarah ke Jalan Tol Dupak dimungkin tidak terdampak pada jalan tol.
Sementara itu, Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Prov Jatim Agus Maimun mengatakan, kejadian amblesnya tanah di Jl Lasem yang jaraknya berdekatan dengan Bozem Morokrembangan yang mengarah ke Tol Dupak jalur Perak-Waru itu harus mendapatkan perhatian serius dari sejumlah pihak terkait. “Pemkot dan Pemprov harus menyiapkan langkah darurat mengantisipasi hal itu. Jangan sampai sudah terjadi baru dilakukan penanganan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, akses jalan tol Dupak arah Perak-Waru maupun sebaliknya itu sangat berpengaruh pada perekonomian Jatim. Sebab, akses itu merupakan salah satu penghubung jalur transportasi darat yang sering digunakan transportasi dari pelabuhan.
“Lembaga otoritas dalam hal ini Jasa Marga harus memantau dan sudah mempunyai kerangka darurat mengantisipasi kejadian amblesan tanah ini. Sebaiknya segera melakukan langkah-langkah strategis,” katanya. (rif)