KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Ahmad Iskandar : Pemprov Harus Awasi Kantong – Kantong PMI di Jatim Jangan Sampai Jadi Klaster Penyebaran Covid-19 Varian MU

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Kekhawatiran masyarakat atas varian baru Covid-19 yaitu varian MU harus disiskapi dengan tegas oleh Pemprov Jatim. Salah satunya dengan melakukan pengawasan ekstra untuk kantong – kantong TKI / PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang ada di Jatim.

Wakil Ketua DPRD Jatim Ahmad Iskandar mengatakan, soal Covid-19 varian MU yang dikhawatrikan masuk ke Jatim dan menimbulkan gelombang ke 3 Covid-19 di Jatim “Kita mungkin tidak bisa deteksi di pintu pintu masuk ke Jatim mereka yang datang ke Jatim, namun dengan kita lakukan pengawasan ekstra di kantong – kantong PMI ini maka itu bisa diantisipasi, jangan sampai jadi klaster varia MU” kata Ahmad Iskandar ditemui usai memimpin Rapat Paripurna tentang KUA PPAS di ruang Paripurna DPRD Jatim, selasa (21/9/2021).

Politisi Demokrat ini mengingatkan bahwa masyarkat harus berhati hati , karena varian MU ini tetap berbahaya sekali sehingga perlu diwaspadai terutama di pintu masuk ke Jatim, yang lebih speciifik kata Iskanadar adalah kantong kantong TKI atau PMI Pekerja Migran Indonesia. harus dijaga betul agar tidak kecolongan.

“Perlu diberi peringatan, warning yang luar biasa untuk ditaati. karena ketika disana lalai maka yang varian ini bisa masuk dan menyebar justru dari desa, lalu menyebar ke kota, bukan dari kota menyebar ke kota,” ungkapnya.

Maka satgas harus bekerja keras dengan memberi perhatian lebih untuk kantong kantong PMI ini, Ahmad Iskandar mengatakan maka Satgas harus tahu betul dimana kantong kantong PMI tersebut termasuk data PMI yang masuk ke Jatim.

“Pendekatan pendekatan ke aparat aparat daerah bahkan sampi ke tingkat kecamatan atau desa harus diakukan. Sebab kalau kita lalai maka yaitu tadi bisa jadi desa menjadi sumber awal penularaan MU ini ke kota, bukan dari kota desa.” tandasnya sembari berharap agar vaksinasi bisa segera mencapai 85 persen agar bisa membentuk herd immunity sesuai target.

Berikutnya, kata Ahmad Iskandar, juga berhati hati dengan tamu dari luar negri yanag masuk ke Jatim baik itu dalam urusan bisnis maupun berwisata, “Untuk tamu dari luar ya memang harus waspada juga,. namun tidak berarti lantas menjadikan kita terisolir, tapi kehati hatian yang wajar,” jelasnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beberapa wktu lalu menyatakan, Pemprov semakin memperketat karantina untuk pekerja migran yang baru tiba dari 5 hari sekarang menjadi 8 hari karantina. “Mereka yang tidak bergejala masuk Indrapura, kalau mereka bergajala ringan sampai sedang mereka di rumah sakit, nah mengenai karantina dulu lima hari sekarang delapan hari,” ungkap Khofifah. (KN01)

 

Related posts

BNPB Tangani Desa-Desa Terisolasi di Cianjur Usai Gempa

Ichiro ITS Borong 13 Penghargaan di FIRA HuroCup 2022

kornus

KBS Mengaku Rugi, Dewan Curiga Manajemen Tak Transparan

kornus