Surabaya (KN) – Ada yang unik pada kasus dugaan pelecehan seks yang dilakukan salah satu Kepala Bidang (Kabid) di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Surabaya. Seluruh PNS di lingkungan itu, siap menjadi saksi. Sudah pasti ini dilakukan, sebab yang mencuatkan dugaan itu, korbannya adalah tenaga outsourching, apalagi jabatan Kabid itu memiliki banyak bawahan.
Sejak awal kasus itu mencuat, salah satu staf Diskominfo memang sempat mendatangi wartawan di ruang wartawan Bagian Humas Pemkot dan mengaku siap menjadi saksi. Tak hanya dia, PNS lainnya siap mendukung AD, Kabid yang diduga melakukan pelecehan seks tersebut.
Namun saat staf itu ditanya apakah pembelaannya itu karena mereka sama-sama PNS? Staf itu pun diam saja.
Kini dalam hak jawabnya, AD justru menegaskan jika keluarganya mendesak agar masalah itu dibawa ke ranah hukum terkait masalah pencemaran nama baik. Menurut AD, sejak dia dikonfirmasi wartawan terkait masalah itu, dirinya pulang ke rumah sampai terlambat.
Dia pun menjelaskan hal itu kepada istrinya. Istri AD pun meminta agar dia menuntut T, salah satu pegawai outsourching di bidang peliputan. Namun AD mengaku belum mengambil langkah apapun atas tudingan itu. AD mengaku dirinya tidak pernah bermaksud melakukan pelecehan seksual, tapi hanya ingin lebih mengakrabkan antara dirinya sebagai atasan dengan para staf-stafnya. “Di dalam ruangan itu ada staf saya, kapan saya melakukan pelecehan,” katanya.
Mencuatnya dugaan pelecehan seks ini berawal pada Sabtu (25/6), AD diwawancarai T di ruang kerjanya. Berawal dari wawancara itulah masalah muncul. Menurut pengakuan T, AD melakukan perbuatan tidak senonoh dengan mencium lengannya. (Jack)
Foto : Ilustrasi pelecehan seks