Surabaya (KN) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menargetkan pada tahun 2013 ini mampu mengurangi jumlah pengangguran di Jatim sekitar dua persen. Upaya mengurangi penggangguran ini, Disnakertransduk Jatim mendorong masyarakat untuk berwiraswasta menjadi pengusaha. “Sektor perekonomian akan tumbuh ketika banyak penduduk yang berwiraswasta atau menjadi pengusaha. Untuk itu,
Disnakertransduk menggenjot bisnis yang berbasis online dalam upaya mengurangi jumlah pengangguran di Jatim,” ujar Kadisnakertransduk Provinsi Jatim, Hary Soegiri, Selasa (7/5/2013).
Dia menjelaskan, jumlah pengangguran di Jawa Timur saat ini mencapai 3,5 persen dari total keseluruhan jumlah penduduk 38 juta jiwa. “Diharapkan tahun ini minimal menyusut menjadi dua persen. Tentunya cara yang paling mudah adalah menjadi entrepreneur yang berbasis online,” katanya.
Hary Soegiri menuturkan, saat ini telah memiliki 2.500 wirausaha binaan, 10 persen di antaranya sudah melakukan trading secara online. Angka tersebut dinillainya masih minim atau sedikit, mengingat teknologi internet merupakan kawasan yang tanpa batas.
Menurutnya, jika seorang pebisnis mampu mengaplikasikan metode online, maka akses bisnisnya semakin cepat berkembang. Karena dengan online, produk yang dihasilkan oleh seorang entrepeneur akan mampu diakses jutaan orang, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Lebih lanjut dia mengatakan, sekitar 40 persen wirausaha binaannya merupakan bankable (mendapat pinjaman dari bank). Sedangkan sebagian lagi, belum paham mengenai cara mengakses kebutuhan modal yang disediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu, dalam acara tersebut, pihaknya akan menggandeng Bank UMKM Jatim dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim.
Konsep pembinaan terhadap pebisnis online ini, lanjutnya, akan dilakukan secara bersama-sama. Selama ini, pelaku wirausaha yang sudah akrab dengan bisnis online masih melakukan secara sporadis. Nantinya, digagas dalam satu wadah sehingga memberikan kemudahan untuk mengakses pasar. “Mereka masih trading online sendiri-sendiri. Saat Jambore Wirausaha ini menjadi satu kesatuan marketing bisnis online,” paparnya.
Untuk para pebisnis online binaan akan diberikan pelatihan pembuatan produk yang berkualitas, mulai dari kemasan hingga strategi pemasaran. Selain itu, juga disosialisasikan cara mengakses permodalan di sejumlah lembaga keuangan. “Usaha tersebut tidak jalan di tempat atau malah tergerus persaingan, termasuk kaitannya menjadi wirausaha yang tangguh,” urainya. (rif)
Foto : Harry Soegiri