Surabaya (KN) – Jumlah penderita HIV/ AIDS (Odha) di Surabaya terbanyak di Jatim. Jumlahnya mencapai 5.575 penderita atau 88 persen dari total seluruh Odha yang ada di Jatim.Data mengejutkan ini disampaikan Kepala Bidang pengendalian masalah kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Mira Novia. Banyaknya jumlah Odha di Surabaya ini karena setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
Mira Novia menegaskan, selama ini Dinas Kesehatan telah melakukan banyak cara guna menanggulangi masalah HIV/AIDS di Surabaya. “Salah satunya dengan menyiagakan beberapa puskesmas dengan kemampuan melakukan pemeriksaaan terhadap penderita Aids. Terutama di wilayah yang ditengarai memiliki faktor risiko tinggi penyebaran HIV/AIDS seperti kawasan prostitusi,” katanya, selasa (15/1/2013).
Salah satu yang menjadi prioritas adalah untuk lokalisasi di kawasan Sememi dan Dupak. Dua wilayah ini memang terkenal sebagai kawasan prostitusi sehingga penanganannya lebih intens.
Sedangkan untuk penyebaran HIV/AIDS melalui jarum suntik, menurutnya, dari hasil pemetaan yang dilakukan Dinkes Surabaya, terbanyak berada di Jagir dan Tenggilis. “Jarum suntik dan seks bebas masih menjadi penyebab utama penyebaran HIV/AIDS di Surabaya,” tandasnya..
Selain melakukan penanggulangan, tambah Mira, Dinkes Surabaya juga terus menggalakan sosialisasi. Khusunya untuk kalangan pelajar. Bahkan saat ini, Dinkes juga melakukan kerja sama dengan berbagai rumah sakit di Surabaya, seperti RSUD dr Soewandhie, RS Bhakti Darma Husada (BDH), RSUD dr Soetomo, RS jiwa Menur, RSAL dr Ramelan, RS Karang Tembok dan RS Bhayangkara.
Kini DPRD Surabaya mulai membahas Perda HIV/AIDS. (anto)