KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Gubernur Jatim Soekarwo Resmikan Pusat Budaya Jawa di JMP

Surabaya (KN) – Gubernur Jawa Timur Soekarwo secara resmi telah membuka Pusat Budaya Jawa di Jembatan Merah Plaza (JMP) Surabaya, nSabtu (13/10) siang. siang.Pembukan ini ditandai dengan digelarnya Festival Budaya Jawa menghadirkan penari kondang asal Jogjakarta, Didi Nini Thowok, yang pada penampilannya berhasil menampilkan tarian karyanya sendiri sekaligus menghibur penonton yang memadati atrium lantai 1 JMP 2.

“Saya mengapresiasi ide membuat Pusat Budaya Jawa ini, saya yakin gebrakan JMP ini akan banyak mendapat perhatian masyarakat,” ujar Soekarwo. Buktinya menurut Pakde sapaan Soekarwo selama ini JMP telah menjadi ikon di Surabaya yang menyediahkan barang barang murah dengan kualitas bagus.

“Saya sering belanja di JMP sama budhe(istri,red) karena di sini terkenal bordir nya bagus. Ini bagus kalau perlu JMP bangun lagi di tempat lain khusus untuk produk UKM karena banyak dicari orang,” ujarnya.

Produk UKM saat ini menjadi andalan karena terbukti banyak diminati orang termasuk dari luar negeri. Soekarwo menyatakan saat ini banyak orang dari Brunei Darusalam yang meminati bordir bikinan Bangil.

Justru sekarang ini produk pabrikan besar kurang diminati, sebaliknya yang produk buatan tangan langsung dinilai memiliki nilai yang unik dan menarik sehingga banyak disukai. “Pesawat dari Brunei yang turun di Juanda itu  banyak yang memuat hasil bordir dari Bangil, mereka suka produk hand made,” kata Gubernur Jatim.

Karenanya upaya manajemen PT Jasamitra Propertindo selaku pengelola JMP untuk mendatangkan produk hasil UKM berkualitas patut diacungi jempol. Menurut Soekarwo hal ini membuktikan kepedulian pengusaha untuk ikut memasarkan produk UKM.

Dengan menjual hasil UKM di plaza seperti di JMP maka pasar UKM tersebut makin luas karena bisa memudahkan para pembeli dari berbagai daerah atau negara untuk membelinya di JMP tidak harus datang ke daerah di mana UKM tersebut diproduksi.

Pusat budaya Jawa ini merupakan Komitmen PT Jasamitra Propertindo selaku pengelola Jembatan Merah Plaza (JMP) patut dicontoh pengelola Mall lainya untuk ikut melestarikan budaya Jawa.

Betapa tidak, untuk keinginan tersebut JMP rela menyulap lantai 3 JMP I khusus untuk stan stan yang berkaitan dengan budaya Jawa. “Di lantai ini luasnya 1.500 meter persegi dan bisa menampung 120 stan,” kata Priyo Setiya Budi, Direktur PT. Lamicitra Nusantara Tbk yang membawahi PT Jasamitra Propertindo, Sabtu (13/10/2012).

Padahal sudah jamak untuk urusan budaya seperti ini bukan urusan komersil yang dinomersatukan tetapi lebih pada niat dan kepedulian untuk ikut melestarikan. Karenanya Priyo juga mengatakan jika stan stan itu ada yang disewakan ada juga yang dikerjasamakan dengan pihak partner.

Karenanya untuk meramaikan kegiatan ini ikut digandeng MPU Tantular, Disbudpar Jatim dan juga Tabloid Posmo, group Jawa Pos. Aneka kegiatan pun sudah disusun agar menarik untuk dikunjungi.

Ada pagelaran campursari dan sarasehan keris (14 Okt), pengobatan alternatif (15 Okt), Demo keris (16 Okt), lelang keris (23 Okt), konsultasi weton (26 Okt), lelang batu permata 26 Oktober), dan talkshow jamu pada 28 Oktotober.

Untuk menyemarakkan kegiatan juga diberi kesempatan para pelaku UKM untuk memasarkan produknya di JMP. Saat ini sudah ada pelaku UKM yang memajang aneka kerajinan dari kulit, sepatu, bordir dan souvenir. Mereka berasal dari berbagai daerah baik Jatim maupun luar Jatim. (pin)

Foto : Gubernur JatimSoekarwo saat meresmikan pusat budaya Jawa di  JMP

Related posts

Komunitas Nol Sampah Temukan Pencemaran di Sungai Woonorejo Rungkut

kornus

Ratusan Buruh PT CVI Demo Ke PN Surabaya

kornus

Kunjungan Kerja ke Perancis, Walikota Risma Akan Paparkan Strategi Daur Ulang Surabaya

kornus