Surabaya (KN) – Pemkot Surabaya, Minggu (18/9), memberikan bantuan 251 alat Global Positioning System (GPS) dan jaring kepada nelayan di kawasan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran Surabaya. Pemberian bantuan tersebut sebagai langkah antisipasi atas banyaknya kasus nelayan yang hilang dan tenggelam di perairan. Pemberian GPS ini diharapkan bisa membantu para nelayan dalam menjaga keselamatan. Sedangkan bantuan jaring yang diberikan diharapkan bisa meningkatkan tangkapan ikan sehingga berdampak pada semakin membaiknya taraf hidup para nelayan.
”Saya banyak menerima laporan kalau perahu nelayan sering tenggelam di perairan. Ada juga yang sulit dicari posisinya ketika tertimpa musibah. Kejadian seperti itu bisa diantisipasi dengan GPS,” kata Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Menurut Risma, musibah di laut yang melibatkan nelayan banyak disebabkan karena human error atau kesalahan manusia. Untuk itu perlu adanya upaya meminimalisir kesalahan tersebut, sehingga keselamatan para nelayan lebih terjamin.
Tak hanya diberikan bantua GPS begitu saja, para nelayan juga diberikan pelatihan tentang keselamatan di laut. Itu yang menjadi rangkaian pelatihan bagi ilmu keselamatan pelayaran dan sebagainya.
Perlunya bekal pelatihan keselamatan di laut, apalagi sekarang ini musim dan cuaca sangat sulit utuk diprediksi. Gelombang laut pun juga sulit diprediksi, dan bisa saja tiba-tiba meninggi. Para nelayan sendiri sering dihadapkan pada suasana yang tak menguntungkan.
Seperti berhadapan dengan ombak besar ketika mencari ikan dan kendala cuaca lainnya. ”Musibah di laut akan bertambah banyak ketika gelombang pasang laut tinggi. Pelatihan ini akan memudahkan para nelayan dalam menghadapi musibah itu,” kata Risma.
Sementara itu, seorang nelayan bernama Syafik mengaku senang dengan adanya bantuan peralatan yang diberikan Pemkot Surabaya kepada nelayan. Khususnya bantuan GPS. Ke depan diharapkan perhatian Pemkot Surabaya kepada nelayan semakin besar. (Jack)
Foto : Perahu nelayan Tambak Wedi, Kenjeran