Surabaya (KN) – Guna menyesuaikan dengan kebutuhan industri. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan (Dindik) berencana akan melakukan kebijakan moratorium untuk jurusan tertentu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).Kepala Dindik Jatim Saiful Rahman mengatakan, moratorium dilakukan pada jurusan yang dinilai sudah terlalu banyak. Selain itu, kebijakan lain adalah menutup jurusan yang tidak sesuai dengan potensi daerah.
“Ada moratorium SMA, juga ada moratorium jurusan SMK. Seperti Jurusan Bismen (Bisnis-manajemen, red) itu sudah terlalu jenuh. Kita akan moratorium pembukaan jurusan itu. Jurusan teknologi informasi juga akan dievaluasi karena kebutuhan industri tidak terlalu banyak,” tutur Saiful, Selasa (6/12/2016) di ruang kerjanya.
Saat ini, ia menjelaskan ada sejumlah jurusan yang potensial namun peminatnya sepi. Diantaranya adalah jurusan perikanan, kelautan dan kesenian. Untuk jurusan tersebut, Dindik Jatim akan memberikan perlakuan khusus. Yakni rebranding SMK agar semakin dikenal masyarakat. “SMK harus bisa menjual dirinya di masyarakat. Buat open house untuk anak-anak SMP saat liburan sebagaimana yang sudah berlaku di Jerman,” usulnya.
Selain itu, pihaknya juga merencanakan adanya tes minat bakat bagi calon peserta didik SMK. Hal ini dilakukan untuk membantu calon siswa SMK agar memilih jurusan yang tepat. (yo)