Surabaya (KN)- Komisi B DPRD Surabaya siap mengawal seleksi pemilihan Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Kota Surabaya yang dilakukan melalui fit and proper test. Tujuannya hanya untuk mengawasi proses seleksinya saja, karena untuk intervensi atau memberikan dukungan ke salah satu calon, memang tidak diperbolehkan.
Disampaikan Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Mochammad Machmud, pada seleksi Dirut PDAM yang lalu, Komisi B memang selalu dilibatkan. “Hanya pada seleksi perpanjangan Dirut M Selim saja yang tak melibatkan Komisi B. Ini karena bukan memilih Dirut baru,” tegas Machmud.
Nantinya, keterlibatan Komisi B ini tak dilakukan sejak seleksi awal, melainkan saat Tim Konsultan Rekrutmen telah memilih lima calon dari seluruh calon yang mendaftar. Saat itulah, Komisi B akan mengawal proses seleksinya sampai terpilih Dirut PDAM yang baru.
“Dari lima calon itu, Komisi B bisa mengikuti fit and proper test bersama Tim Konsultan Rekrutmen dan Badan Pengawas PDAM. Tim dan Badan Pengawas yang akan menjalankan seluruh prosesnya. Komisi B hanya bersifat mengawasi dan tidak akan bertanya apapun,” ungkap Machmud.
—–Dengan pengawalan dan pengawasan itu, diharapkan dalam pemilihan Dirut PDAM yang baru, tak menghasilkan orang-orang titipan. Artinya, proses itu benar-benar menjaring orang yang profesional dan pantas duduk sebagai Dirut PDAM. Saat ini, lanjut Machmud, juga patut diduga ada orang-orang titipan yang bakal disusupkan ke rekrutmen Dirut PDAM. Alasannya, dilihat dari perpanjangan pembukaan lowongan pendaftaran Dirut PDAM.
“Semula pendaftaran itu ditutup pada 4 April 2011, namun karena hanya menjaring 29 pelamar dari target 50 orang, maka pihak Badan Pengawas memerpanjangnya atau membuka ulang pendaftarannya tanpa menggugurkan yang 29 orang. Sejujurnya, yang kita harapkan, dengan 29 orang itu saja sebenarnya sudah cukup tak perlu lagi mengunggu sampai 50 orang. Mereka sudah rugi waktu dan segalanya, kenapa tak langsung diseleksi saja,” tanya Machmud.
Dari dugaan seperti itulah yang menyebabkan Komisi B memang patut turun untuk mengawal dan mengawasi proses seleksi Dirut PDAM.
Machmud juga menandaskan, jika saat ini, Badan Pengawas juga masih kekurangan atas calon Tim Konsultan Rekrutmen calon Dirut. Sama seperti pendaftar calon Dirut, pada pendaftaran Tim yang juga sudah ditutup, tetap diperpanjang Badan Pengawas. Rencananya, pembukaan ulang pendaftar calon tim akan dilakukan akhir bulan April atau awal Mei.
Dari enam calon Tim yang sudah mendaftar, ternyata oleh Badan Pengawas dianggap masih kurang. Perpanjangan waktu pendaftaran itu diharapkan untuk menghasilkan Tim Konsultan yang benar-benar teruji dan profesional. Komisi B berharap Tim Konsultan ini jadalah tim yang benar-benar mampu menghasilkan seorang Dirut PDAM yang bisa membawa perusahaan itu semakin maju dan semakin untung.
“Sebenarnya, Tim Konsultan yang sudah dijaring itu telah melakukan presentasi. Tapi bagi Badan Pengawas, masih kurang karena itu perlu menyeleksi tim yang lain. Kami harapkan, tim yang sudah mendaftar itu juga tak bisa dilewati begitu saja. Mereka tetap bisa ikut proses lelangnya,” papar Machmud.
Sementara Ketua Badan Pengawas PDAM Muhlas Udin mengakui jika saat ini, proses seleksi Dirut PDAM masih dalam tahap pendaftaran. “Pendaftarannya sudah diperpanjang. Kita juga masih mencari Tim Konsultan untuk seleksi Dirut tersebut,” kata Muhlas.
Terkait keikutsertaan Komisi B, bagi Muhlas adalah langkah yang baik. Bagi Muhlas, memang tak ada aturan khusus jika dalam fit and proper test Dirut PDAM, Komisi B harus dilibatkan. Namun secara umum, fungsi pengawasan memang perlu dijalankan Komisi B.
“Itu kan hanya fungsi pengawasan saja. Jika ada yang keliru saat proses fit and proper test Dirut PDAM, maka Komisi B bisa menjadikannya catatan. Bahkan efeknya juga berat bagi pelaksanaan yang dianggap melanggar,” tandas Muhlas. (anto/Jack/adv)
Foto : Ketua Komisi B DPRD Surabaya M Mahmud