Surabaya (KN) – Tim Patroli Air Terpadu Jawa Timur mengambil sampel limbah cair dari lima industri di sepanjang Kali Surabaya. Kelima industri tersebut yakni berinisial MS dan MDI di wilayah Gresik, UN di wilayah Gresik, serta PS dan satu pabrik saos di Surabaya. Dari kelima industri, empat di antaranya diketahui membuang limbah cairnya ke Kali Surabaya dan sampel limbah diambil di outlet pabrik yang mengarah ke sungai, kecuali MS yang sengaja dimasuki tim ke lokasi IPAL (instalasi pengolahan air limbah).
“Kelima industri ini sudah beberapa kali disidak dan hingga kini tim patrol masih berupaya melakukan pembinaan agar segera memperbaiki kinerja IPAL nya,” kata Koordinatro Tim Patroli Air Jatim, Imam Rochani, Kamis (30/1/2014).
Dari hasil uji sampel limbah di lokasi pabrik, limbah cair MS bak IPAL terakhir saat diambil pukul 13.20 WIB diketahui kadar pH 7,74 dengan suhu 31,10C dan dari outlet buangan terakhir pukul 13.40 WIB yakni pH 6,38 dan suhu 290C.
Namun, usai sampel limbah diambil, saat dilakukan pemberkasan berita acara pengambilan sampel limbah oleh petugas dari BLH (Badan Lingkungan Hidup) Jatim, pihak manajemen MS sempat mempersulit.
“Manajemen MS terlalu berbelit dan saling lempar tanggung jawab, sehingga tim harus menunggu terlalu lama. Mereka juga tidak bisa menunjukkan dokumen lingkungannya dan kami meminta pihak MS datang dan melaporkan dokumennya ke BLH Jatim,” ujar salah satu anggota tim, Samsul Hadi.
Dari informasi pekerja di MS, pabrik sarung tangan tersebut bakal merelokasi industrinya di wilayah Nganjuk. Dengan relokasi itu, pengelolaan limbah pun tak dioptimalkan, seperti bak IPAL akhir yang tak dibuat permanen dan hanya dibuat dari plastik terpal dan bambu.
Untuk MDI yang merupakan pabrik kertas di Gresik diketahui membuang limbah cair di Kali Surabaya pukul 12.20 WIB. Saat diuji dilokasi, kadar pH limbah MDI yakni 7,58 dengan suhu 29,30C. Sedangkan UN yang juga tengah membuang limbahnya ke sungai pukul 14.22 WIB diketahui kadar pH limbahnya 6,71 dengan suhu 290C. (rif)