Surabaya (mediakorannusantara.com) – Di era ini, transportasi dan distribusi merupakan dua fungsi utama dalam sistem logistik. Hal tersebut mendorong Guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Eng Ir Ahmad Rusdiansyah MEng untuk meneliti penyelesaian permasalahan transportasi dan distribusi logistik dalam bentuk pengembangan model, algoritma, dan komputer.
Melalui orasi ilmiah pengukuhannya, guru besar dari Departemen Teknik Sistem dan Industri tersebut mengatakan, orasi ilmiah berjudul “Transportasi dan Distribusi: Pengembangan Model, Algoritma, dan Aplikasi Komputer” ini bertujuan untuk menjawab permasalahan logistik di berbagai moda transportasi. Moda transportasi yang dimaksud meliputi darat, laut, udara, dan multimoda. “Selain itu, orasi ilmiah ini juga menjawab beberapa permasalahan terkait rantai pasok,” ungkap laki-laki yang kerap disapa Doddy tersebut.
Ia melanjutkan bahwa metodologi penelitian yang digunakan pada orasi ilmiah ini meliputi enam tahapan. Tahapan-tahapan tersebut meliputi permasalahan riil, pemodelan sistem, pengembangan algoritma, pengembangan prototipe aplikasi, percobaan, dan kesimpulan. Dari enam tahapan tersebut dihasilkan tiga output penelitian tipikal, yakni logistics and supply chain management, operation research, dan software engineering.
Laki-laki kelahiran Surabaya ini mengaku menghasilkan empat kontribusi keilmuan yang terdiri dari Model Inventory Routing Problem (IRP), Container Loading Problem (CLP), Contemporary Scheduling Problem dan Supply Chain Management. Kontribusi Model (IRP) sendiri, dikelompokkan lagi menjadi dua, yakni Model Integrated Inventory and Periodic Vehicle Routing Problem with time windows (IPVRPTW) dan Model IRP untuk Permasalahan Kontemporer.
IPVRPTW merupakan suatu model pengembangan yang bertujuan untuk menentukan frekuensi kunjungan dan kombinasi baru kunjungan yang optimal. Batasan pada model ini mencakup kapasitas kendaraan, time windows, dan durasi rute. Pada penelitian yang dilakukan, model ini diaplikasikan pada tiga permasalahan, yakni distribusi semen, distribusi cat, dan distribusi gas dalam tabung.
Sedangkan, model ITP untuk permasalahan komputer sendiri merupakan model yang bertujuan menyelesaikan masalah distribusi logistik yang kerap terjadi pada saat ini.“Permasalahan tersebut meliputi kompatibilitas cargo, kapal distribusi BBM, dan kondisi pasang surut sungai,” ungkap penerima gelar Doktor Tokyo Institut of Technology tersebut.
Selain kontribusi berupa Model IRP, terdapat juga CLP yang berkontribusi pada proses pengemasan kargo ke dalam kontainer. CLP bertujuan untuk memaksimalkan jumlah kargo yang dimuat dengan tetap mempertimbangkan batasan, yakni basic geometric, kapasitas berat, stacking, dan stabilitas vertikal. “Dengan adanya model ini, penyusunan barang dalam kargo dapat divisualisasikan dengan mudah,” ujarnya.
Gagasan ketiga yang berkontribusi bagi keilmuan dunia adalah Contemporary Scheduling Problem. Dalam gagasan ini, terdapat lima scheduling yang terdiri dari train scheduling, crane operation scheduling, aircrew and pilot scheduling, drone scheduling, dan crop rotation scheduling. Kelima penjadwalan tersebut meninjau permasalahan logistik yang kerap terjadi pada saat ini.
Kontribusi terakhir yang digagas dalam orasi ilmiah ini adalah pada bidang supply chain management. Dalam supply chain management, Doddy mengembangkan tiga model penelitian, yakni Joint Economic Lot-Sizing Problem (JELP), Model Predictive Analytics. “Dengan adanya tiga model ini, beberapa permasalahan di bidang supply chain dapat teratasi,” ungkap Doddy. (jack)