Surabaya (KN) – Sebanyak 284 dari 450 jemaah calon haji kloter 62 asal bojonegoro dan madiun tergolong jemaah beresiko tinggi. Hal ini diakui tim kesehatan klotre 62, dr Farhan Ghozali, Minggu (23/10).Dia menerangkan, jamaah calon haji kloter 62 mayoritas usianya diatas 60 tahun. Sebagian diantara mereka mengidap penyakit diabetes, liver dan darah tinggi, bahkan satu orang jemaah menderita linu yang mempengaruhi jaringan syarafnya sehingga harus dibantu dengan kursi roda.
” Yang risti (tergolong resiko tinggi, red) sekitar 284, ada Darah Tinggi, Liver dan macam-macam, termasuk satu orang yang memakai kursi roda” ujarnya.
Namun dmikian, ia memastikan akan memantau secara khusus para jamaah beresiko tinggi tersebut. Untuk memudahkan pelayanan terhadap jamaah resiko tinggi, pihak panitia sengaja memberi fasilitas penginapan berdekatan dengan para kru kloter.
“Kami nanti akan mengistimewakan, memberikan fasilitas terdekat dengan kru kloter, baik di Mekah maupun di Madinah supaya visite kami lebih mudah” jelas dr Farhan.
Tim kesehatan membawa obat-obatan yang diperlukan para jamaah. Jemaah yang menderita sakit sebelum pemberangkatan diperbolehkan membawa obata-obatan sendiri dengan rekomendasi dari tim kesehatan jemaah calon haji.
Dokter Farhan Ghozali juga telah mengingatkan kepada para jamaah calon haji, karena cuaca di arab saudi temperatur dan kelembaban yang tinggi, berbeda dengan cuaca di indonesia diharapkan mereka membekali diri dengan pakaian tebal atau jaket. Tim kesehatan juga telah memberikan vaksin menigitis dan influensa kepada seluruh jamaah untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit di arab saudi.
“Kondisi cuaca di sana memang panas tapi kelembabannya tinggi sehingga tidak sumuk (gerah,red) seperti di Surabaya . Selain jamaah dibekali dengan pemberian Vaksin Meningitis dan Influensa , mereka juga membawa perlengkapan jaket atau pakaian tebal” terangnya.
Sementara, untuk informasi keberangkatan jemaah calon haji pada, Senin (24/10) hari ini, jemaah yang berangkat ke tanah suci dari embarkasi suarabaya, yaitu kloter 59 dari bojonegoro, kloter 60 asal NTB yang langsung berangkat dari daerahnya tanpa transit ke asrama haji Sukolilo Surabaya, kloter 61 dengan jamaah asal bojonegoro, kloter 62 asal Bojonegoro dan Madiun.
Sedangkan yang masuk ke asrama haji Sukolilo untuk menjalani pemantapan sebelum berangkat ke tanah suci, masing-masing kloter 63 dan 64, asal Lumajang, kloter 65 dengan jamaah dari Probolinggo dan Bangkalan dan kloter 65 asal Probolinggo. (rian)