Surabaya (MediaKoranNusantara.com)– Kasus Covid-19 di Jawa Timur, pasien positif bertambah satu orang, dari sebelumya pada 27 Maret pasien positif 90 orang, pada 30 Maret bertambah 1 terkonfirmasi positif menjadi 91 orang. Sedangkan jumlah orang dalam pengawasan (PDP) bertambah menjadi 366 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) bertambah menjadi 5812 orang.Sementara 16 orang dari 91 orang yang positif terjangkit virus corona (Covid-19) tersebut sudah dinyatakan negatif atau sembuh. “Dari sebanyak 91 orang yang positif Covid-19 di Jatim. Yang sembuh ada 16 orang dan meninggal 8 orang,” terang Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa kepada awak media saat menggelar Konferensi Pers Upadate kasus Covid-19 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (30/3/2020) pukul 18.00 WIB.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tiga pasien yang baru dinyatakan sembuh itu berasal dari Surabaya dan dirawat di RSUD dr Soetomo. “Alhamdulillah, hari ini ada berita gembira, ada (pasien yang awalnya positif kini) sudah sembuh tiga orang. Terkonfirmasi sudah pulang ke rumah, keluar dari rumah sakit,” kata Khofifah.
Kabar dukanya, lanjutnya, satu pasien positif dinyatakan meninggal dunia, yaitu asal Pamekasan, Madura. Almarhumah meninggal dunia saat statusnya masih pasien dalam pengawasan (PDP) dan hasil pemeriksaan dinyatakan positif setelah meninggal.
“Sudah tiga hari meninggal, kami dapat konfirmasi dari Pamekasan, positif covid-19,” kata Khofifah.
Gubernur mengungkapkan pasien positif 91 orang di Jatim itu terdiri dari 41 dari Surabaya, 9 dari Malang Raya, 1 Kota Batu, 9 dari Magetan, 10 dari Sidoarjo, 2 Kabupaten Kediri, 1 Kota Kediri, 2 Gresik, 1 Kabupaten Blitar, 1 Kota Blitar, 3 Lumajang, 2 Jember, 5 Situbondo, 1 Banyuwangi, 1 Pamekasan, 1 Tulungagung dan 1 dari Jombang.
Dari data tersebut, ada delapan pasien yang meninggal, yakni 1 di Malang, 2 di Surabaya, 1 di Sidoarjo, 1 di Gresik, 1 di Kediri, 1 di Magetan dan 1 di Pamekasan.
Sementara itu, rapid test yang dilaksanakan di kabupaten/kota di Jatim dinyatakan ada 28 orang positif. Namun, hasil rapid test tersebut belum bisa dijadikan pegangan karena masih memerlukan konfirmasi melalui SWAB atau PCR.
Dijelaskan Khifuifah, apabila hasil tes SWAB-PCR terkonfirmasi positif, maka juru bicara pemerintah pusat untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto yang akan mengumumkannya langsung. Sehingga 28 pasien positif tersebut belum masuk kumulatif 91 pasien yang diumumkan pada Senin (30/3/2020) hari ini.
“Yang berhak umumkan yang positif itu pemerintah pusat,” tandasnya.
Gubernur menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada seluruh tenaga medis baik dokter, perawat, maupun tim paramedis atas kerja kerasnya selama merawat pasien dengan sangat baik. Ia juga berharap, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Jatim juga akan terus bertambah.
Menyikapi bertamhnya kasus Covid-19 di Jatim ini, Gubernur Khofifah kembali mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada atas penularan Covid-19 salah satunya dengan tertib menerapkan physical distancing. Selain itu, pihaknya telah bekerjasama dengan Forkopimda Jatim untuk melakukan penutupan pada jalan tertentu jam tertentu. Ini penting, untuk mengurangi kerumunan di masyarakat, sehingga potensi penyebaran Covid-19 bisa semakin diminimalisasi.
“Proses yang kami lakukan untuk physical distancing adalah dengan melakukan penutupan pada jalan tertentu pada jam-jam tertentu. Inilah upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemprov bersama forkopimda Jatim serta dengan Kabupaten/kota,” pungkas Khofifah. (KN01)
Foto : Gubernur Jatim Khofifah bersama Wagub Emil dan Dirut RSUD Dr Soetomo saat Konfrensi Pers Convid-19 di Gedung Negara Grahadi, Senin (30/3/2020) petangi