KORAN NUSANTARA
Nasional

1.140.750 Dosis Vaksin Pfizer dari AS Tiba di Tanah Air

Jakarta (mediakorannusantara.com) – Sebanyak 1.140.750 dosis vaksin merek Pfizer telah tiba ke tanah air pada Minggu (19/9/2021). Vaksin ini merupakan donasi dari negara Amerika Serikat (AS) yang disalurkan melalui program bersama COVID-19 Vaccines Global Access (COVAX).

Kedatangan vaksin itu masuk dalam tahap ke-69 yang diperkirakan tiba di tanah air pada pukul 13.00 WIB di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Menggunakan maskapai penerbangan My Indo Airline dengan nomor penerbangan 2Y-2201.

Vaksin kali ini, didapatkan melalui skema kerja sama bilateral yang melibatkan antara pemerintah Indonesia, pemerintah AS, dan organisasi internasional dunia yang menaungi program bersama COVAX. Beberapa unsur tersebut, melakukan kerja sama untuk berupaya mengendalikan wabah global COVID-19 di tanah air.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L Marsudi menerangkan, dari kerja sama yang termasuk dalam berbagi dosis atau dose sharing, rupanya membuah kesepakatan yang berdampak positif bagi penanganan wabah global COVID-19 di tanah air. Dalam kesepakatan ini, Indonesia bakal menerima sebanyak 4.644.900 dosis tambahan dari pemerintah AS.

Tambahan vaksin itu, akan terbagi dalam empat kali kedatangan yakni di mulai pada tahap pertama yang jatuh di tanggal 16 September dengan jumlah 877.500 dosis dan tanggal 17 September sebanyak 1.755.000 dosis.

Kedatangan pada hari ini, masuk ke dalam tahap ketiga yang berjumlah sebanyak 1.140.750 dosis. Pada tahap keempat, dijadwalkan akan dilakukan pada 23 September dengan jumlah kiriman vaksin mencapai 871.650 dosis.

“Ini termasuk dalam berbagi dosis atau dose sharing yang saat ini sedang dilakukan oleh seluruh negara untuk mendorong kesetaraan akses vaksin,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (17/9/2021).

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, ada tiga cara pemerintah mengamankan pasokan vaksin COVID-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga, penanganan wabah global COVID-19 dapat dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan dapat efektif.

Pertama, dengan cara kerja sama bisnis yakni pembelian langsung dosis vaksin COVID-19 dengan perusahaan farmasi terkemuka di dunia. Sehingga, vaksin yang didapatkan tersebut dapat berkhasiat mencegah infeksi berat dari wabah global COVID-19.

“Perjanjian yang sifatnya bussines to bussines yang dilakukan oleh pemerintah,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, melalui konferensi pers secara virtual beberapa waktu lalu.

Kedua, pemerintah melakukan kerja sama yang melibatkan berbagai pihak dari mulai organisasi internasional maupun negara yang disebut dengan multilateral. Melalui kerja sama itu, Indonesia mendapatkan dosis vaksin dari berbagai merek dalam beberapa waktu ke depan.

Ketiga, pemerintah mendapatkan pasokan vaksin dari bantuan atau hibah dari negara lain. Yang termasuk dalam berbagi dosis atau dose sharing yang saat ini sedang dilakukan oleh seluruh negara untuk mendorong kesetaraan akses vaksin.

Di sisi lain, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 14 Juli 2021,  telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk jenis vaksin ini. Hal tersebut didasari oleh, data uji klinik fase 3, efikasi vaksin Pfizer pada usia 16 tahun ke atas menunjukan keberhasilan sebanyak 95,5 persen dan pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100 persen.

Data imunogenisitas menunjukkan pemberian 2 dosis vaksin itu dalam selang 3 minggu menghasilkan respons imun yang baik.

Nantinya, vaksin Pfizer yang datang kali ini merupakan vaksin jadi atau siap pakai. Nantinya, vaksin ini akan diberikan kepada masyarakat luas yang mengikuti program vaksinasi massal yang selenggarakan oleh pemerintah pada beberapa waktu ke depan.

Program vaksinasi nasional, per 18 September 2021 telah mencapai hasil yang sangat baik. Tercatat, masyarakat yang menerima vaksin pada dosis pertama sudah mencapai 79.050.554 orang, masyarakat yang menerima dosis kedua sudah sebanyak 44.947.147 orang, dan masyarakat yang telah menerima dosis ketiga khusus tenaga kesehatan (nakes) sudah mencapai 852.634 nakes.

Tibanya vaksin Pfizer pada hari ini, akan membuat stok vaksin Indonesia semakin bertambah melimpah. Dengan total vaksin yang dimiliki oleh Indonesia akan mencapai sebanyak 257.350.500 dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi maupun bentuk mentah (bulk).

Rincian vaksin COVID-19 yang akan dimiliki Indonesia yaitu sebanyak 207.476.280 dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi maupun bulk, sebanyak 23.843.300 dosis vaksin AstraZeneca, sebanyak 8.000.000 dosis vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna, 9.088.560 dosis vaksin Pfizer, dan 500.000 dosis vaksin Janssen (Johnson & Johnson). (ip/sup)

Related posts

Pemerintah Turunkan Pajak Rumah dan Kendaraan Mewah

redaksi

Membanggakan, 11 Kampung dan 10 Sekolah di Kota Surabaya Raih Penghargaan Proklim dan Adiwiyata dari KLHK

kornus

Kemenkeu siapkan dua skema relaksasi kredit bagi Perusahan Otobus (PO)