KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Pemprov Jatim Ajukan Penambahan Tenaga Bidan Melalui Rekrutmen PNS

Ilustrasi-tenaga-kesehatan-bidanSidoarjo (KN) – Provinsi Jawa Timur masih kekurangan tenaga kesehatan bidan. Jumlah bidan yang terdata di Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur hanya 17.000 dan sekitar 3.000 diantaranya masih berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT). Karena itu, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Pemprov Jatim telah mengajukan penambahan tenaga bidan melalui rekruitmen pegawai negeri sipil (PNS). “Yang dilakukan pemerintah saat ini bagaimana PTT ini segera mendapatkan status PNS. Dan pemerintah pusat telah mengabulkan permintaan itu,” kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat menghadiri HUT IBI ke-62 di Hotel Utami, Sidoarjo, Sabtu (22/6/2013)

Menurut Gubernur Jatim Sopekarwo, usaha pemerintah memikirkan nasib bidan ini tidak lepas dari dedikasi maksimal yang telah dilakukan bidan dalam melayani kesehatan masyarakat. Karena hampir 80 persen program kesehatan dijalankan oleh bidan. “Ini buah dari keikhlasan para bidan. Mereka duduk berdampingan membimbing dukun bayi dalam melayani proses persalinan masyarakat,” papanya.

Kegiatan HUT yang dikemas dalam temu wicara dengan Gubernur Jawa Timur ini, Soekarwo juga  memberikan apresiasi kepada IBI yang telah menuntaskan target Milenium Development Goals (MDGs) dalam bidang penanganan gizi masyarakat dan menurunkan tingkat kematian ibu dan bayi di Jawa Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Harsono menambahkan, bidan mempunyai peran sentral dalam membentuk masyarakat yang sehat. Karena dari Polindes, poskesdes, puskemas pembantu, perawatan sampe Rumah Sakit, bidan sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat. “Bidan kita multitalenta. Kalau dilapangan 80 persen program kesehatan yang menjalankan bidan. Mulai dari melahirkan, KB, KIA maupun mengedukasi para dukun bayi,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua IBI Jatim,  Endang Sri Resmiati mengatakan, tema HUT IBI kali ini adalah “dunia membutuhkan bidan sekarang dan selamanya”. Dengan tema ini, IBI ingin menunjukkan kepada pemerintah dan masyarakat bahwasanya keberadaan bidan sangat diperlukan masyarakat. “Tidak ada kelahiran tanpa kehadiran bidan, maupun tidak ada KB tanpa bidan,” tegasnya.

D ihadapan 1.200 bidan yang  hadir dalam HUT kali ini, Resmiati mengajak para bidan untuk lebih meningkatkan kualitasnya agar tidak kalah bersaing dengan tenaga kesehatan asing. Ajakan ini sebagai langkah maju jelang Asean Free Trade Area (AFTA) 2015 yang diperkirakan banyak tenaga medis asing menyerbu Indonesia.

“Mari kita rancang bagaimana membuat standart minimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas Resmiati. (yo)

 

Ilustrasi tebaga kesehatan Bidan

Related posts

Tindaklanjuti Intruksi Walikota Untuk Permudah Perizinan, Diskominfo Surabaya Luncurkan Aplikasi SSW Alfa

kornus

Transisi Pandemi ke Endemi, BNPB Gelar Webinar Koordinasi Prokes

kornus

Ziarah ke Makam Gubernur Soerjo, Gubernur Khofifah Ajak Milenial Bangun Jatim Dengan Teladani Perjuangan Dan Pengorbanan Pahlawan

kornus