KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Dindik Jatim Akan Segera Distribusikan Soal Unas 2013

Surabaya (KN) – Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim segera mendistribusikan paket soal Ujian Nasional (Unas) 2013 untuk jenjang SMA/SMK/MA ke seluruh Kabupaten/Kota termasuk wilayah Kepulauan Sumenap.Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jatim, Dr Harun di Surabaya, Selasa (2/4/2013) mengatakan, distribusi soal Unas akan dimulai pada 5 April ke Kabupaten Gresik, disusul 8 April Kabupaten Sumenep. Khusus Sumenep kami distribusikan paket soal untuk SMA dan SMP. Karena kapalnya hanya ada pada tanggal 8 dan 24 April. Sedangkan UN SMP 22 April. Karena itu distribusi soal kita barengkan,” katanya.

Sementara distribusi keseluruhan Kabupaten/Kota akan dimulai 10-11 April mendatang. “Kami siap mendistribusikan karena seluruh soal akan diterima masing-masing kabupaten/kota H-4 sebelum pelaksanaan ujian 15 April mendatang,” jelasnya.

Agar berjalan lancar, Dindik Jatim akan melibatkan tiga unsur, yakni polisi, pihak perguruan tinggi dan Dikbud Jatim.

Untuk diketahui, Ujian Nasional 2013 jenjang SMA/SMK/MA akan dimulai pada 15-18 April. Disusul SMP/MTs pada 22-25 April dan SD/MI pada 6-8 Mei 2013. Berdasar data Dikbud Jatim, total peserta mulai dari jenjang SD,SMP,SMA,SLB dan Paket di Jatim yang akan mengikuti UN nanti tercatat 1.659.656 siswa.

Sementara itu untuk siswi yang hamil, Dindik Jatim memastikan dapat mengikuti ujian. “Kami pastikan siswi yang hamil tetap bisa mengikuti UN. Tapi pelaksanaannya kita serahkan ke daerah dan sekolahnya masing-masing,” jelas Harun.

Teknik pelaksanaannya, kata Harun siswi mengerjakan soal UN di ruang khusus, tidak boleh bergabung dengan siswa lainnya. “Dalam prosedur standar operasi (PSO) aturan untuk siswi yang hamil sudah diatur. Terserah sekolahnya masing-masing. Tapi saat pelaksanaan UN tetap ada pengawasnya,” tegasnya.

Kondisi siswa ini menurut Harun jelas akan mempengaruhi nilai akhir. Menurut dia, komposisi penilaiannya yakni 60 persen dari UN dan 40 persen dari nilai sekolah. Di dalam sekolah juga dinilai tentang moral dan etika siswa-siswi.

“Yang dicari sekolah tidak hanya kepandaian saja, tapi juga moral dan etika. Kalau muridnya banyak yang hamil, berarti sekolah itu tidak berhasil mendidik dan itu akan menjadi bahan evaluasi,” tuturnya. (rif)

Related posts

Palang Pintu Kereta Api Sisi Barat Frontage Jl A.Yani Mulai Dikerjakan

kornus

Programmer Robot Ichiro Juarai Mawapres ITS 2022

kornus

Wali Kota Jenguk Atlet Tarung Bebas Surabaya yang Cedera Bahu

kornus