Surabaya (KN) – Sebanyak 215 personil anggota Sat Brimob Polda Jatim akan dikirim atau diberangkatkan ke Daerah Palopo Sulawesi Selatan untuk membantu keamanan pasca kerusuhan pilkada.Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Hilman Thayib saat di Mapolda Jatim, Selasa (2/4/2013) mengatakan, ke 215 anggota personil dari sat Brimob Polda Jatim akan diberangkatkan, Selasa (2/4/2013) sore.
“Pasukan yang akan diberangkatkan, langsung diterjunkan di lokasi konflik, dan diharapkan, malam harinya sudah bertugas melakukan pengamanan di sana,” ujar Kabid Humas Polda Jatim saat didampingi oleh Karoops Polda Jatim Kombes Pol Abdul Ghofur.
Ia menjelaskan, ratusan personil Brimob akan bertugas di Palopo satu minggu ke depan. Namun, Hilman tidak menutup kemungkinan bila masa tugasnya akan diperpanjang. “Rencana BKO mereka cuma satu minggu, tapi bisa diperpanjang sesuai perkembangan kondisi di Palopo,” ujarnya.
Lebih lanjut, ratusan personil Brimob nantinya bertugas menjaga objek vital seperti Kantor Pemerintahan Kota Palopo dan sejumlah kantor pemerintahan lainnya usai menjadi sasaran amuk massa pendukung salah satu pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota yang tidak menerima hasil rekapitulasi perhitungan suara yang diduga adanya penggelembungan suara. “Intinya, para Brimob ini bertugas menjaga situasi supaya lebih kondusif dan kembali pulih,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan pengiriman pasukan Brimob ke Palopo, dipastikan tidak akan mengurangi kekuatan pengamanan di Jawa Timur. “Personil yang akan dikirimkan ke Palopo itu, akan sepenuhnya bertugas di bawah koordinasi Polda Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Sebelum diberangkatkan sore ini, ratusan personil Brimob mengikuti beberapa tahap tes kesehatan. Mereka juga melakukan latihan baris-berbaris di lapangan depan Gedung Tri Brata, komplek Mapolda Jatim.
Sebelumnya, kerusuhan Palopo ini bermula setelah rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo. KPU menatapkan pasangan Judas Amir – Akhmad Syarifuddin (JA), sebagai pemenang hasil rekapitulasi.
JA diusung Golkar, Partai Demokrasi Pembangunan (PDP), Partai Persatuan Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Kedaulatan (PK), PNBKI, Partai Gerindra, dan Persatuan Pembangunan Daerah. Pasangan nomor urut satu ini memperoleh 37.469 suara (50.50 %) mengungguli pasangan calon nomor urut lima, Haidir Basir-Thamrin Jufri (Hati). Hati diusung Partai Islam (PKB, PBR, PPP, PKPB, PKS) dan Partai Demokrat. Hati meraih 36.731 suara (49.50 %) atau hanya selisih 738 suara atau 0,9 %.
Dalam kerusuhan tersebut massa melakukan tindakan anarkis seperti membakar mobil, kantor KPU, dan fasilitas umum di kota Palopo, sehingga membuat situasi menjadi mencekam. (red)
Foto : Ilustrasi personil Brimob Polda Jatim