Situbondo,mediakorannusantara.com – Sarana dan prasarana wisata Karang Kenek KK-26 Desa Olean, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, porak-poranda diterjang angin kencang disertai hujan deras.

Wisata Karang Kenik KK-26 direncanakan menjadi tempat Temu Inklusi Nasional Ke-5 yang akan digelar pada bulan Mei 2023 bertajuk “Berdaya dalam Keberagaman Menuju Indonesia Inklusif 2030”.

“Sejumlah sarana prasarana wisata Karang Kenik rusak akibat angin kencang dan hujan deras pada Sabtu (24/12) kemarin,” ujar Kepala Desa Olean, Ansori di Situbondo, Minggu.25/12

Dia menyebutkan sejumlah sarana prasarana wisata desa yang rusak dan ambruk itu, di antaranya aula pertemuan yang terbuat dari bambu dan kayu, rumah panggung kayu dan beberapa fasilitas wisata lainnya.

Akibat peristiwa angin kencang yang memporak-porandakan fasilitas wisata itu, kata Ansori, kerugian ditaksir mencapai Rp600 juta.

“Tentunya dengan rusaknya sejumlah sarana wisata KK-26, untuk memperbaikinya kembali membutuhkan bantuan pemerintah kabupaten. Karena bulan Mei 2023 akan menjadi lokasi kegiatan Temu Inklusi Nasional Ke-5,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo Luluk Ariyantini berharap pada pemerintah daerah setempat maupun pihak swasta turut membantu memperbaiki fasilitas wisata Karang Kenik KK-26.

“Beberapa hari sebelum bencana angin puting beliung melanda, kami panitia sudah menyatakan bahwa KK-26 sangat representatif untuk dijadikan pusat kegiatan Temu Inklusi Nasional. Pihak desa, kabupaten, dan panitia nasional menilai tempat ini tinggal dibalut sedikit saja. Tapi siapa sangka musibah datang tiba-tiba,” tutur Luluk.

Sementara anggota DPRD Kabupaten Situbondo Janur Sasra Ananda yang hadir ke lokasi meminta pemerintah untuk melakukan revitalisasi KK-26, tanpa membebankan kepada masyarakat.

“Kami minta ini dilakukan revitalisasi total. Artinya, pemerintah yang harus membangun. Jangan dibebankan kepada masyarakat,” kata politikus Partai Demokrat itu.

Menurut Janur, pemerintah segera mengeluarkan peraturan bupati (Perbup) tentang penanggulangan darurat bencana untuk merevitalisasi wisata KK-26, sehingga kesiapan pemerintah daerah untuk menyambut Temu Inklusi Nasional, bisa terealisasi dengan baik.

“Tentu kita tidak ingin mencoreng nama baik kabupaten. Apalagi, informasinya Temu Inklusi Nasional pada Mei 2023 akan dihadiri presiden,” kata Janur. ( wan/ar)