Surabaya (MediaKoranNusantara.com) -Ratusan warga terlihat antusias menikmati Car Free Day di Jembatan Suroboyo pada Minggu (3/7/2022) pagi. Warga yang datang di CFD pun tak hanya berasal dari wilayah sekitar, tapi juga beberapa kecamatan lain di Kota Surabaya.
Namun, ada hal menarik pada pelaksanaan CFD hari ini. Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menghadirkan food truck dan puluhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di lokasi. Tak hanya itu, suasana CFD Jembatan Suroboyo tambah ciamik dengan hadirnya pagelaran musik akustik.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, bahwa Jembatan Suroboyo akan difungsikan untuk UMKM Kota Pahlawan. Sehingga, ketika pengunjung berolahraga di CFD, mereka juga bisa menikmati kuliner di stand UMKM yang tersedia. “Insyaallah nanti akan kita fungsikan untuk full UMKM,” kata Wali Kota Eri, Minggu (3/7/2022).
Tak hanya melalui CFD, namun Wali Kota Eri Cahyadi juga intens menggerakkan kantong-kantong UMKM lain. Seperti halnya di Kampung Wisata Kue Rungkut, Wisata Perahu Kalimas hingga Tunjungan Romansa.
”Kita akan rangkai semuanya menjadi sebuah gerakan menggeliatkan UMKM agar omzetnya naik, dan berujung ke pembukaan lapangan kerja,” tuturnya.
Menurut dia, produk buatan UMKM Surabaya kualitasnya tidak kalah dengan produk luar negeri maupun pabrikan. Oleh sebabnya, selama ini Wali Kota Eri Cahyadi terus mendorong warga dan jajarannya agar tidak lupa mensupport produk UMKM Surabaya.
“Ayo jangan malu ketika memakai produk buatan UMKM, saya saja ketika ada tugas ke pemerintah pusat selalu memakai batik dan sepatu buatan UMKM Surabaya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Risdiana Kusumawati menjelaskan, kehadiran food truck di CFD Jembatan Suroboyo sebagai bagian untuk memantik pengunjung datang. Namun, meski baru dilakukan trial, animo masyarakat yang datang rupanya sangat besar.
“Karena trial, makanya kita hadirkan masih belum banyak. Kita undang enam food truck, tadi yang datang lima, karena satu berhalangan. Semuanya merupakan warga Surabaya,” kata Risdiana.
Selain food truck, Risdiana juga mengungkapkan, bahwa CFD Jembatan Suroboyo dilengkapi pula dengan kehadiran 20 pelaku UMKM sekitar. Para pelaku UMKM tersebut, berasal dari wilayah Kecamatan Kenjeran dan Bulak. Mulai dari UMKM kuliner, aneka jajanan, minuman hingga craft.
“Yang paling banyak kalau food truck tadi minuman. Kalau UMKM makanan berat. Kalau food truck selama ini kan rata-rata bukan makanan berat, tapi makanan ringan sama minuman seperti kopi anak-anak muda,” jelasnya.
Risdiana pun mengungkapkan alasan menghadirkan food truck di CFD Jembatan Suroboyo. Menurutnya, selama pandemi Covid-19, pihaknya melihat banyak di antaranya pelaku usaha food truck yang sepi. Akhirnya, pemkot berinisiasi untuk memfasilitasi mereka dengan menyediakan tempat. Beberapa tempat pun sebelumnya sempat menjadi opsi sebelum akhirnya dipilih Jembatan Suroboyo.
“Akhirnya kita cari dan nemunya kita trial di Jembatan Suroboyo, viewnya bagus dan sesuatu yang beda buat masyarakat. Selain itu karena mereka adalah UMKM juga, maka kita trial di Jembatan Suroboyo,” papar dia.
Meski kehadiran food truck ini bersifat trial, namun diakuinya, bahwa respons masyarakat yang datang sangatlah luar biasa. Bahkan menurutnya, kehadiran food truck tidak mengurangi omzet penjualan UMKM yang selama ini ada di lokasi CFD.
“Selama ini kan Jembatan Suroboyo sudah ada UMKM. Jadi, dengan adanya food truck tadi ternyata tidak mengurangi omzet UMKM. Kalau mereka disandingkan sih Insyaallah tidak terlalu besar pengaruhnya ke UMKM-UMKM yang sudah di sana,” tuturnya.
Dari catatan Dinkopdag sendiri, Risdiana menyebutkan, bahwa omzet yang dihasilkan saat pelaksanaan CFD Jembatan Suroboyo mencapai Rp10 juta. Besaran omzet tersebut dihasilkan oleh UMKM dan food truck sejak dimulainya CFD pada pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.
“Keseluruhan kurang lebih Rp10 jutaan. Mulai jam 6 sampai 9 pagi. Jadi kan tadi ada 25 UMKM, terdiri dari 5 food truck dan 20 UMKM itu murni dari kecamatan,” katanya.
Dengan melihat tingginya animo pengunjung yang datang, Risdiana menyatakan, ke depan CFD Jembatan Suroboyo bakal kembali digelar dengan menghadirkan UMKM food truck. Tentu saja food truck yang dihadirkan jumlahnya tidak lebih banyak dari UMKM wilayah setempat.
“Kalau di Jembatan Surabaya adanya food truck ini jadi penarik minat masyarakat. Pengunjung jauh lebih banyak ketimbang biasanya. Makanya omzet UMKMnya tidak berkurang, ditambah omzet food truck ini juga lumayan,” ujarnya.
Pihaknya berharap, melalui event CFD Jembatan Suroboyo tersebut dapat menjadi trigger untuk mendongkrak ekonomi pelaku UMKM. Terutama UMKM dari warga di sekitar. Bahkan rencananya, CFD di Jembatan Suroboyo bakal kembali digelar setelah Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
“Selesai lebaran Insyaallah kita mulai lagi. Sepertinya masyarakat juga haus hiburan ya, sudah mulai open pasca pandemi. Jadi ketika ada kaya kemarin Surabaya Vaganza itu kan animo luar biasa. Dan ternyata ketika ditrialkan food truck pengunjungnya banyak sekali,” tandasnya. (jack)