Surabaya (KN) – Usia hingga lima tahun dianggap sebagai periode usia emas (golden age) dalam perkembangan anak. Artinya, dalam rentang usia itu, perkembangan otak dan pertumbuhan anak, memasuki masa-masa penting dan menentukan.Karenanya, orang tua diharapkan rajin untuk membawa putra-putrinya ke Posyandu untuk mengecek perkembangannya.Pesan tersebut disampaikan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini MT kepada puluhan ibu-ibu saat memantau pelaksanaan kegiatan timbang serentak di Pos Kesehatan Kelurahan Krembangan Selatan di Kecamatan Krembangan, Kamis (2/5/2013).
“Saya berharap ibu-ibu telaten untuk membawa anak-anak ke Posyandu karena kita harus tahu perkembangan anak-anak kita. Usia sampai lima tahun itu usia penting untuk masa depan anak-anak kita di mana perkembangan dan petumbuhan otak dilakukan. Karena itu, ibu-ibu jangan pernah terlambat untuk membawa putra-putrinya ke Posyandu,” tegas Risma sapaan akrab Walikota Surabaya.
Walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga mengingatkan pentingnya asupan gizi yang cukup bagi anak-anak pada masa golden age. Sebab, jika anak sampai kekurangan asupan makanan bergizi, akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan perkembangan anak. Dikatakan Walikota, setiap orang tua harus bertanggung jawab terhadap pemenuhan gizi anak-anaknya.
Kalaupun ada warga yang kurang mampu sehingga kesulitan untuk memberikan makanan bergizi kepada anak-anaknya, walikota menghimbau agar warga tersebut tidak sungkan untuk melapor ke Posyandu.
“Kalau misalnya ibu tidak bisa memberikan makanan yang sehat, lapor ke Posyandu, nanti laporannya akan diteruskan ke Puskemas. Pemkot ada anggaran. Pokoknya jangan sampai kurang gizi karena berpengaruh pada kecerdasan dan pertumbuhan anak,” jelas Walikota.
Dalam kesempatan itu, walikota juga ikut menimbang seorang balita. Walikota juga beberapa kali menyapa, menyanyikan lagu pok ame-ame dan menggendong beberapa balita. Data yang ada, ada 53 anak yang mengikuti penimbangan di Posyandu Alamanda tersebut. “Saya rajin setiap bulan membawa anak saya ke Posyandu,” ujar seorang ibu muda bernama Luky.
Walikota juga menemui dan berdialog dengan 10 ibu-ibu berbadan dua yang tengah mengikuti senam hamil. Dalam dialog tersebut, walikota yang memiliki dua anak ini mengingatkan pentingnya untuk mengatur jumlah anak. Ibu-ibu juga dihimbau untuk rutin memeriksakan kehamilannya, tidak makan sembarangan dan menghindari stress. Di akhir dialog, walikota mengelus perut ibu-ibu tersebut. (red)
“Makanannya harus dijaga. Ikuti apa yang disampaikan dokter. Saya juga pesan, putranya jangan banyak