KORAN NUSANTARA
Headline Jatim

Wali Kota Kediri ajak Mahasiswa ikut Antisipasi Penyebaran COVID-19

 


Kediri, mediakorannusantara.com– Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak mahasiswa ikut membantu program pemerintah mengantisipasi penyebaran COVID-19 .

Saat memberikan pembekalan KKN Institut Agama Islam Tribakti Kediri tahun 2020 lewat seminar daring Wali Kota mengemukakan , berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 bersama BNPB per tanggal 15 Juni 2020, Kota Kediri status risikonya kuning. Artinya, dari sedang menuju ke rendah.

Saat ini, jumlah terkonfirmasi postif di Kota Kediri sebanyak 59 orang. Dari jumlah tersebut yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 20 orang dan satu orang meninggal.

“Klaster konfirmasi positif di Kota Kediri ini berasal dari luar kota. Paling banyak dari klaster pabrik rokok di Tulungagung. Dan hingga hari ini tidak ada penambahan kasus konfirmasi positif. Semoga segera berstatus zona hijau,” katanya di Kediri, Senin.22/6

Wali Kota menambahkan dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19, mahasiswa juga memiliki peranan yang sangat penting karena mahasiswa ini salah satu agen perubahan bagi masyarakat.

“Kalau dulu yang harus diubah adalah pola pikir sekarang yang harus diubah adalah kebiasaan masyarakat. Pandemi COVID-19 ini memang mengubah semua yang ada di dunia, baik secara ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosial. Oleh karena itu kita harus menyamakan frekuensi apa saja yang harus kita ubah,” ujarnya.

Mas Abu, sapaan akrabnya juga menjelaskan peran lain yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dalam penanganan penyebaran COVID-19, yakni memulai tindakan pencegahan COVID-19 dari diri sendiri, keluarga, serta lingkungan tempat tinggalnya dengan tetap di rumah saja. Apabila keluar rumah hanya ketika ada kepentingan yang mendesak saja.

Mahasiswa juga dapat memanfaatkan media sosial untuk membuat gerakan bersama secara daring mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak fisik, serta dapat menggalang donasi yang ditujukan kepada yang membutuhkan di tengah pandemi.

Mahasiswa juga dapat melakukan gerakan sosial dengan terjun langsung menjadi relawan satgas COVID-19. Mahasiswa dapat pula menjadi relawan dengan menyalurkan bantuan logistik, makanan bergizi, vitamin, masker, dan sebagainya.

Mas Abu juga menambahkan mahasiswa bisa memanfaatkan waktu di rumah dengan mengeksplorasi bakat dan minat yang selama ini belum tergali, seperti membuat lagu, belajar editing video atau foto, menulis atau membaca buku. Hasil eksplorasinya bisa dikolaborasi atau bisa juga menyelesaikan hal-hal yang sebelumnya tidak selesai sebelum COVID-19.

“Juga dapat mulai menggali ide-ide usaha. Mungkin di masa pandemi ini ada peluang usaha yang bisa berkelanjutan untuk usaha di masa depan,” kata dia.

Wali Kota juga memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga produktivitas para milenial.

“Pertama tetap disiplin dan buatlah list pekerjaan ataupun tugas yang harus diselesaikan sehingga tetap selesai tepat waktu. Kedua, komunikasi dan koordinasi dengan teman dan dosen harus tetap dijaga. Harus dipastikan penggunaan perangkat dan jaringan internet yang cepat dan stabil untuk mendukung komunikasi berjalan lancar,” kata Mas Abu.

Dalam kegiatan tersebut juga terdapat sesi tanya jawab. Ada beberapa pertanyaan yang diberikan kepada Wali Kota Kediri. Seperti pertanyaan tentang kesiapan Kota Kediri menghadapi era normal baru. Menanggapi pertanyaan tersebut, Wali Kota menjelaskan di Kota Kediri masyarakat disarankan untuk beradaptasi dengan era saat ini.

“Kita Alhamdulillah tidak kena PSBB dan kita tidak mau kena PSBB. Di Kota Kediri kita tidak normal baru, tapi harus menyadarkan masyarakat dengan adaptasi. Normal baru itu kan kebiasaan baru. Seperti tempat makan boleh buka yang di awal-awal dulu diharuskan take away. Sekarang boleh makan di tempat tapi tidak boleh berlama-lama. Setelah selesai makan ya langsung pulang,” ujar dia.

Wali Kota juga memberikan pesan bahwa KKN adalah pengabdian kepada masyarakat. Jadi mahasiswa harus memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.

“Masyarakat kita masih banyak yang tidak tahu tentang corona. Kalian harus bikin gerakan yang mengedukasi masyarakat agar mereka paham,” kata Mas Abu. (an/wan)

Related posts

Indeks Demokrasi Provinsi Jawa Timur Catatkan Angka Lebih Tinggi Dibanding Angka Nasional, Gubernur Khofifah: Alhamdulillah, Demokrasi di Jatim Terjaga Baik dan Kondusif

kornus

Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim Dukung Pelestarian Kesenian Tiban di Tengah Gempuran Modernisasi

kornus

Guru dan Staf SMA Kartika Surabaya Jalani Rapid Test Antigen

kornus