KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Wabah PMK Berdampak Pada Perekonomian Peternak, Fraksi Gerindra Minta Pemprov Subsidi Biaya Sekolah Anak-Anak Peternak Sapi

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak hanya meresahkan peternak terkait keberadaan ternak sapi mereka. Persoalan PMK ini juga berdampak pada perputaran perekomian peternak, khususnya bagi mereka yang memiliki anak-anak yang akan masuk jenjang sekolah di masa Penerimanaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Menyikapi kondisi ini, Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim, meminta agar pemerintah Provinsi Jatim memberikan alokasi bantuan untuk anak-anak peternak yang akan melanjutkan sekolah, khususnya yang akan masuk SMA/SMK.

“Pemerintah Provinsi kita harap memberikan alokasi bantuan kepada anak-anak peternak yang ada di Jatim,” ujar anggota Fraksi Gerindra Hadi Dediyansah, seusai mengikuti acara kampanye “Makan Daging Sapi, Siapa Takut?”, yang diselenggarakan Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim di ruang Fraksi Gerindra, Kamis (16/6/2022) siang.

Menurut Cak Dedi, sapaan akrab Hadi Dediyansah, alokasi dana tersebut sangat dibutuhkan saat ini dan subsidi bagi peternak tersebut bisa diambilkan dari alokasi dana darurat yang ada.

“Kita tahu masyarakat peternak kita, tabungan untuk keperluan anaknya berasal dari sapi yang mereka miliki. Kalau sapi mereka terkena PMK, maka ya habis tabungannya. Di sinilah perlunya subsidii untuk mereka,” ungkapnya.

“Apalagi Gubernur sudah mengatakan kondisi darurat PMK di Jatim, maka dana darurat yang dimiliki Pemprov bisa dikeluarkan untuk membantu peternak. Salah satunya subsidi untuk sekolah anak anak peternak,” lanjutnya.

Namun dalam pemberian subsidi ini Pemprov harus jeli. Mereka yang dapat adalah peternak yang terdaftar, tidak peternak abal-abal yang tetiba muncul biasanya memanfaatkan kondisi yang ada.

“Pemerintah melalui Kepala Desa kan punya data, mana peternak yang ada di wilayahnya. Sehingga bisa tepat sasaran pemberiannya, tidak malah mereka yang peternak jadi-jadian yang memanfaatkan momen yang dapat,” ungkap politisi Partai Gerindra yang juga Anggota Komisi E DPRD Jatim.

Sementara itu dari data yang dihimpun, jumlah hewan ternak di Jawa Timur yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) per tanggal 14 Juni kemarin, telah tembus angka 50.971 ekor terpapar PMK. Sebanyak 208 ekor mati dan 178 ekor dipotong paksa akibat terpapar PMK.

Jumlah hewan yang terserang PMK itu tersebar di 31 kabupaten/kota di Jatim. Terdapat 4 daerah yang masuk kategori wabah antara lain Sidoarjo, Lamongan, Gresik dan Kabupaten Mojokerto.

Selanjutnya, di 27 kabupaten/kota yang masuk wilayah kategori tertular yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jombang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Jember, Magetan, Kota Surabaya. (KN01)

Foto : Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Hadi Dediyansah (kemeja putih).

Related posts

Diduga Jadi Joki UN, Polres Tuban Amankan 20 Pemuda

kornus

Rumah Anak Prestasi Sonokwijenan Diresmikan, Staf Kepresidenan Beri Apresiasi Wali Kota Eri Cahyadi

kornus

Simak Jam Operasional Puskesmas dan Labkesda Surabaya selama Libur Lebaran

kornus