KORAN NUSANTARA
ekbis indeks Jatim

UMKM Tentukan Kesuksesan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim

Surabaya (KN) – Pertumbuhan ekonomi jawa Timur yang cukup fantastis mencapai 7,22 persen di akhir 2012 didongkrak oleh sektor UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). Bahkan dari PDRB Jatim yang mampu mencapai Rp 1.000 triluin, sebesar 54 persennya diperoleh dari 4,2 juta UMKM yang tumbuh dan berkembang di Jatim.“Dari 4,2 juta pengusaha UMKM, 85 persennya itu usaha mikro. Biar kecil mereka jadi penopang perekonomian Jatim. Sukses UMKM ini tentukan sukses Jatim. Jika Jatim sukses maka gubernur dan wakil gubernurnya juga bisa dikatakan sukses,” kata Wagub Jatim, Drs H Saifullah Yusuf di Grand City Surabaya, Kamis (7/2).

Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah, ada tiga hal syarat supaya Jatim tetap menjadi yang terdepan di bidang ekonomi dan UMKM. Pertama adalah suasana nyaman aman dan kondusif. Kedua adalah kemampuan untuk mengausai pasar harus terus dilakukan. Ketiga harus mulai mencintai produk-produk Indonesia. “Jika suasana nyaman dan kondusif maka investasi akan datang. Kalau akan ada investasi terus gegeran (bertikai) maka uang yang datang akan kabur,” tegasnya.

Hingga tutup tahun 2012, pertumbuhan ekonomi terus menunjukkan tren positif yakni mencapai angka 7,22 persen. Pertumbuhan tersebut rupanya jauh melampaui capaian DKI Jakarta yang kini masih berada di angka 6,5 persen. Selain itu, provinsi lain di Pulau Jawa juga masih di bawah level Jatim, seperti Jawa Tengah 6,5 persen, Jawa Barat 6,3 persen, Banten 5,92 persen, dan DI Jogjakarta yang hanya 3,54 persen. Bahkan, tingginya pertumbuhan ekonomi Jatim juga lampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 6,4 persen.

Sebelumnya, Gubernur Soekarwo sempat menjelaskan, tahun ini Jatim menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7,5 persen. Untuk bisa mencapai itu, sektor UMKM terutama ibu-ibu yang mayoritas menjadi penggerak ekonomi Jatim tetap menjadi andalan.

Menurut Soekarwo, pertumbuhan ekonomi Jatim banyak disokong oleh para pengusaha UMKM. “Jatim ini memiliki banyak petarung ekonomi dan UMKM Jatim menjadi yang terhebat di Indonesia. Ini jadi modal utama meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jatim,” kata Pakde Karwo.

Pakde Karwo pun optimistis pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 7,5 persen pada tahun 2013 karena sejumlah indikator perekonomian yang tumbuh positif di 2012. Terlebih, inflasi Jatim bisa tumbuh dengan terkendali.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Jatim bisa diraih 7,5 persen dan mencatat inflasi 4 persen pada tahun depan. Bahkan, pergerakan ekonomi Jatim dapat terealisasi jika ada penanaman modal di wilayah ini mencapai Rp 231 triliun pada tahun 2013. “Dari besaran tersebut, kami prediksi investasi langsung yang bisa didapat sebesar Rp145 triliun. Sementara, Rp 40-Rp 45 triliun berasal dari pinjaman perbankan, dan sisanya dari sumber investasi lain,” ujarnya.

Besarnya kebutuhan investasi di Jatim, jelas dia, juga dikarenakan kian berkembangnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang pada tahun 2013. “Kami prediksi sumbangan dari sektor itu terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2012 meningkat menjadi 31 persen dibandingkan tahun ini sekitar 30 persen,” katanya.

Dengan kondisi itu, kata dia, Jatim siap berubah menjadi provinsi jasa mengingat tahun depan kontribusi sektor pertanian di wilayah ini minim atau 15 persen terhadap PDRB tahun 2013. Aspek tersebut adalah potensi yang dimiliki Jatim. (red)

Related posts

Peringati Haornas 2019, Gubernur Khofifah Launching Jatim SEGER

kornus

Dampingi Kunjungan Kerja Presiden, Panglima TNI dan Kapolri Tiba di Lombok

kornus

Pemkot Madiun Percepat Penerbitan KIA