Papua (MediaKoranNusantara.com) – Ribuan guru SMA sederajat di wilayah Mimika, Papua menggelar aksi mogok mengajar. Aksi digelar lantaran uang lauk pauk dan tunjangan perbaikan penghasilan belum cair.
Ribuan guru SMA sederajat yang tergabung dalam Forum Komuniasi Guru se-Mimika ini sepakat untuk melakukan aksi mogok mengajar hingga batas watu yang belum ditentukan. Keputusan aksi mogok mengajar yang dilakukan ribuan guru di Timika menyusul hak- hak meraka yang belum terbayarkan sejak Januari-Oktober 2018.
Terlambatnya pembayaran ini terjadi sejak adanya pengalihan Dinas Pendidikan dari Kabupaten Mimika ke Provinsi Papua sejak Januari 2018 lalu.
Hingga sejak Januari 2018 Kabupaten Mimika tidak memiliki Dinas Pendidikan tingkat SMA dan SMK tingkat Kabupaten Mimika sehingga urusan administrasi semua dialihkan ke Dinas Pendidikan di Provinsi di Jayapura.
Sejak pengalihan itulah hak guru berupa uang lauk pauk (ULP) dan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) bagi guru aparatur sipil negara (ASN) dan uang insentif bagi guru honorer tidak di bayarkan.
Perwakilan guru yang juga merupakan ketua Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) Kabupaten Mimika Laurensus Lasol mengatakan, aksi mogok ini merupakan keputusan bersama. Dirinya mengaku selalu meminta kejelasan pemda setempat namun hasilnya selalu mengecewakan.
“Ini sudah kesepakatan bersama, kami selalu diombang-ambing, hak kami diabaikkan, solusinya mogok, sampai pemerintah bayar hak kami,” kata Laurensius Lasol, Rabu (17/10/2018).
Laurensius berharap pemerintah segera membayar hak guru agar siswa bisa belajar normal. Pihaknya mengakui, koordinasi telah mereka lakukan namun selalu tidak membuahkan hasil.
“Bupati selalu di Jakarta, bagaimana kita mau ketemu?” kata Lauresius.(dtc/ziz)