Surabaya (KN) – Selama triwulan II tahun 2014 penyaluran kredit terhadap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Timur mencapai Rp 92,28 triliun. Ini berarti mengalami perlambatan 15,93 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jatim, Dwi Pranoto, mengemukakan dominasi penyaluran kredit UMKM di Jatim mencapai 57 persen atau dengan nominal sebesar Rp52,56 triliun berasal dari Bank Pemerintah. Lalu, posisi berikutnya Bank Swasta dengan proporsi sebesar 42 persen dan mencatatkan nominal Rp38,73 triliun.
“Sementara, kontribusi Bank Asing sangat rendah atau hanya satu persen dari total kredit dengan nominal sebesar Rp 980 miliar,” ujarnya di Surabaya, Senin (3/9/2014).
Dwi menjelaskan, untuk penyaluran kredit dari Bank Swasta alokasinya meningkat dari sebesar 40 persen pada triwulan I/2014 menjadi 42 persen pada triwulan II/2014. Hal itu membuktikan Bank Swasta mulai menganggap sektor UMKM di Jatim mampu memberikan kontribusi positif bagi pengembangan bisnis pada masa mendatang.
Sebelumnya pada kwartal I KPBI juga mencatat pertumbuhan kredit produktif naik. Kredit modal kerja dan investasi masih tumbuh cukup tinggi di kisaran 25-33 persen atau lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit secara umum.
KPBI mencatat yang menunjukkan cukup baiknya portofolio kredit perbankan di Jatim yang difokuskan pada pengembangan sektor usaha yang dapat memberikan multiplier effect untuk mendorong pengembangan sektor riil di Jawa Timur.
“Secara umum kualitas kredit yang disalurkan menunjukkan kondisi yang terjaga dengan angka rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loans (NPL) sebesar 2,11 persen,” kata Dwi Pranoto.
Dwi menjelaskan fungsi intermediasi perbankan yang tercermin dari angka Loan to Deposit Ratio (LDR) masih berada pada kisaran yang cukup tinggi. Dimana, secara umum kualitas kredit yang disalurkan telah menunjukkan kondisi yang terjaga dengan angka rasio kredit bermasalah.
Berdasarkan lokasi bank pelapor, LDR perbankan di Jatim pada Maret 2014 tercatat sebesar 92,13%, meningkat dibandingkan periode Februari 2014 (90,72%), sedangkan berdasarkan lokasi proyek kredit LDR tercatat sebesar 103,70 persen. (red)