Luwu (MediaKoranNusantara.com) – Kenyataan pahit dan tragis dialami para siswa kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 660 Mekar Jaya, Desa Kaliba Mamase, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Mereka terpaksa belajar di teras sekolah selama tiga tahun terakhir. Salah satu guru SDN 660 Mekar Jaya, Juwita Mading mengatakan, hal itu terjadi karena pihak sekolah kekurangan ruang belajar untuk para siswa.
“Sudah tiga tahun kami terpaksa belajar di teras ruangan. Ini terpaksa kami lakukan demi memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar bagi para murid di sekolah ini,” kata Juwita, Jumat (22/2/2019).
Sekolah yang dihuni 138 siswa tersebut sudah dua kali menamatkan siswanya. Juwita mengatakan, selama tiga tahun, para siswa terpaksa bertahan di teras tersebut. Kondisi semakin buruk jika terjadi angin kencang dimana papan tulis dan buku yang diletakan di meja jatuh dan berterbangan.
Juwita mengatakan, pihak sekolah bersama Pemerintah Desa Kaliba Mamase sudah berupaya mendapatkan ruang belajar yang dimaksud. Namun, sampai hari ini pemerintah setempat belum merespon.
Salah satu siswa, Hariani mengatakan, selama belajar di teras sekolah dia dan teman-temannya kerab mengalami sejumlah gangguan.
“Kadang kala saat sementara belajar lalu hujan datang buku maupun pakaian kami ikut kena air hujan. Jadinya basah, sehingga kami tidak bisa ikut belajar,” ucapnya.
Pihak sekolah maupun Pemerintah Desa Kaliba Mamase sudah tiga tahun berturut-turut mengusulkan pengadaan tiga unit RKB di sekolah tersebut. Namun, sayangnya usulan itu belum mendapat direspon baik dari pemerintah.
“Yang kami sesalkan, justru sekolah yang tidak hanya diam tidak membutuhkan ruang belajar malah diberikan. Sedang kami yang sudah tiga tahun mengusulkan bahkan sudah disahkan di DPRD kok tidak dapat. Makanya kami mengira bahwa Dinas Pendidikan Luwu tidak memikirkan asas manfaat di sektor pendidikan,” kata Kepala Desa Kaliba Mamase, Rusli Bara.(kcm/ziz)