latihan operasi militer perang (OMP) perdana di Surabaya, Jawa Timur, pada 4–8 November 2024, yang disebut Latihan Bersama (Latma) Orruda 2024.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana di Jakarta, Rabu,23/10 menjelaskan latihan itu merupakan tindak lanjut atas pertemuan TNI AL dan Angkatan Laut Rusia dalam Navy-to-Navy Talk pada 2018.
Latihan itu, dia menjelaskan, bertujuan meningkatkan kerja sama antara angkatan laut dua negara, memperkuat interoperabilitas, serta menguji kemampuan prajurit-prajurit TNI Angkatan Laut.
“Latihan ini terbagi dalam dua fase yaitu fase pangkalan (harbour phase) dan fase laut (sea phase). TNI AL mengerahkan satu fregat KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan satu korvet KRI Frans Kaisiepo-368, dan helikopter antikapal selam AS565 MBe,” kata Kadispenal.
Helikopter AS565 MBe merupakan alutsista udara andalan TNI AL yang kerap disebut “Panther”.
Sementara itu, Angkatan Laut Rusia mengerahkan tiga korvetnya RFS Sovershennyy, RFS Gromky, dan RFS Aldar Tsydenzhapov. Angkatan Laut Rusia juga mendatangkan kapal medium tanker-nya RFS Pechenga, helikopter KA-27, dan kapal tunda penyelamat (tug salvage) Alatau.
Beberapa kapal itu, yaitu RFS Sovershennyy, RFS Gromky, dan helikopter KA-27 pada 2022 juga mendatangi Indonesia untuk ikut Latihan Bersama (Latma) Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan yang sama, Kadispenal menyebut Orruda yang menjadi nama latihan bersama angkatan laut RI-Rusia merupakan gabungan atas dua simbol negara, yaitu Orel (Elang Rusia) dan Garuda (Indonesia).
Dalam rapat membahas rencana garis besar latihan, Selasa (22/10), Pangkoarmada II mendengar langsung paparan dari Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 Kolonel Laut (P) Ahmad Ahsan dan Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Rivo De Haviand mengenai persiapan menjelang latihan.
Ariantyo kemudian menginstruksikan jajarannya untuk rutin memeriksa kesiapan agar latihan berjalan lancar dan aman.
“Ingat, keamanan dan keselamatan harus selalu menjadi prioritas dalam penugasan,” kata Pangkoarmada II. ( wa/ar)