Surabaya (KN) – Penyebab amblesnya tanah jalan di Jl Lasem Surabaya sedalam 1,5 meter lebar 2,5 meter dan pamjamh sekitar 200 meter hingga saat ini penyebanya belum diketahui secara pasti. Tim ITS yang tirun ke lokasi untuk mengetahui penyebab ablesnya tanah tersebut juga belum membuahkan hasil.
Namun, tim dari ITS menyarankan agar kawasan tersebut segera ditutup dengan menggunakan beton. “Saya tidak menemukan 3 penyebab utama terjadinya longsor, yakni akibat dilintasi beban berat, air hujan yang turun menembus lapisan dasar tanah yang lunak serta penurunan air bosem yang drastis,” kata guru besar Geoteknik ITS, Prof Ir Indrasurya B Mochtar MSc PhD, Kamis (12/1).
Ia mengungkapkan, yang harus dilakukan saat ini adalah pemeriksaan terhadap pipa milik Pertamina yang lokasinya berada dibawah amblesnya tanah tersebut. Pasalnya, jika tidak dilakukan pengecekan, dikawatirkan akan terjadi ledakan jika nanti dialiri minyak.
“Apakah dia ikut bergeser akibat amblesnya tanah, atau bahkan terjadi keretakan. Itu yang sekarang harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum dilakukan pembenahan kembali dengan membangun penahan dengan sistem trucuk dengan beton seperti di Kali Brantas yang ada di kawasan Gunungsari,” jelasnya.
Selain itu, Indra juga mematahkan pernyataam Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang sempat mengatakan jika amblesnya tanah di Jl Lasem akibat pemasangan pipa Pertamina yang diduga pengurukannya kurang padat.
“Kalau karena pipa itu, terjadinya kenapa baru sekarang bukan sebulan atau sesaat setelah pemasangan pipa. Jadi bukan karena pemasangan pipa. Kita masih lakukan analisa kembali untuk tentukan penyebab retak dan amblesnya tanah itu karena apa,” tandasnya. (nug)
Foto : Lokasi tanah di Jl Lasem Surabaya yang ambles