Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Setelah berkeliling selama 106 hari ke 34 provinsi, Tim Ekspedisi Jalur Darat 34 Gubernur se-Indonesia dari Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) akhirnya berhasil menyelesaikan ekspedisinya dengan lancar dan finish di provinsi terakhir yakni Provinsi Jawa Timur.Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo selaku Ketua APPSI menerima tim ini di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jum’at (21/12/2018) malam.
Dalam pertemuan ini, Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim Soekarwo, mengingatkan pentingnya perdagangan elektronik (e-commerce) sebagai solusi dalam mempermudah proses perdagangan.
“Digitalisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari saat ini. Apalagi ini bagian dari revolusi industri 4.0 sehingga menjadi jalan baru dalam menghadapi perubahan situasi ekonomi yang sangat cepat sekali saat ini,” katanya.
Apalagi, lanjutnya, saat ini kita menghadapi beberapa tantangan, seperti defisit neraca berjalan, dimana impor lebih besar dari pada ekspor. Terlebih, sebagian besar impor adalah di bahan baku/penolong, bukan di barang modal atau barang konsumsi. Tantangan lainnya adalah biaya logistik dan konektivitas terutama dalam negeri sangat tinggi. Sebagai contoh biaya kontainer 20 feet dari Surabaya-Singapura adalah Rp. 2,7 juta, sedangkan Surabaya-Makassar sebesar Rp. 20 juta.
Menurutnya, bila perdagangan dimasukkan dalam dunia digital dalam hal ini perusahaan e-commerce seperti bukalapak, maka akan membantu dalam mempercepat proses distribusi barang dan jasa. Untuk itu, APPSI akan menyiapkan infrastruktur berupa data dan informasi mengenai supply dan demand dari masing-masing daerah untuk memudahkan proses.
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Jatim sendiri telah melaksanakan nota kesepahaman (MoU) dengan Bukalapak, terutama untuk memasarkan produk-produk IKM lokal. Kerjasama dengan Bukalapak ini sudah dilakukan terhadap 1.294 IKM di Jatim dengan target sasaran sebanyak 270 ribu IKM di Jatim.
Di akhir sambutannya, Pakde Karwo berpesan kepada seluruh jajaran pejabat di lingkungan Pemprov Jatim untuk melakukan perubahan manajemen dengan saling bekerjasama dan berkolaborasi agar menguntungkan.
“Tidak ada musuh tapi teman. Hari ini kita didekatkan dengan bukalapak dan detik.com. ada potensi yang bisa kita kembangkan sekaligus menjadi semangat baru,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Tunas Muda Jatim selaku Ketua Tim Ekspedisi APPSI, Kiagus Firdaus mengatakan, ekspedisi yang menggandeng Bukalapak ini manfaatnya dapat dirasakan secara langsung dan konkret. Terutama dalam integrasi digital oleh setiap provinsi mulai dari kerjasama pembinaan, pendampingan dan pemasaran UKM secara online, realisasi smart province, dan upgrading warung klontong yang berdaya saing digital.
Selain itu, dari hasil ekspedisi ini diperoleh masukan seperti beberapa gubernur mengusulkan pertemuan 34 gubernur hanya sekali saat rakernas APPSI. Selebihnya diefektifkan dalam pertemuan gubernur per wilayah yang difasilitasi masing-masing korwil.
Sementara itu Associate Vice President of Public Policy and Government Relation Bukalapak, Bima Laga mengatakan, melihat hasil dari ekspedisi ini, Bukalapak akan terus menciptakan ekosistem yang bermanfaat seperti melakukan MoU dengan beberapa provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Barat, serta dengan provinsi lainnya. Seperti di Jawa Barat, nantinya pajak kendaraan bisa dibayarkan melalui Bukalapak.
“Di Bukalapak kami memiliki 4 juta UKM. Saat ekspedisi ini, kami selalu hadir juga di 34 provinsi untuk melihat kebutuhan setiap daerah. Semoga ini menjadi permulaan untuk bukti konkret bukalapak bisa membantu UKM dan memajukan pemerintah dari sisi teknologi,” katanya.
Ekspedisi Jalur Darat 34 Gubernur ini dilaksanakan dari tanggal 7 September sampai dengan 21 Desember 2018, dengan menggunakan dua unit mobil SUV. Total jarak yang ditempuh sepanjang 17.579 km dengan total 34 provinsi yang didatangi dan melalui 165 kabupaten/kota. Dalam ekspedisi ini, tim mengunjungi 170 UKM dan berhasil meliput 102 inovasi. Serta, dalam ekspedisi ini tim diterima oleh 27 gubernur dan 7 wakil gubernur.
Tim Ekspedisi ini berjumlah tujuh orang. Sebagai team leader yakni Ketua Yayasan Tunas Muda Jatim yakni Kiagus Firdaus, didampingi oleh Mukhlis Said sebagai project manager, Samsul Hadi sebagai operational team, Rizki Dwi Putra sebagai fotografer, Ahmad Jilul sebagai jurnalis, serta Ahmad Kurnia dan Setia Budi sebagai professional driver. (KN04)