Jakarta (KN) – Untuk menentukan jatuhnya Hari raya Idul Fitri 1432 Hijriyah, Pemerintah akan menggelar sidang itsbat untuk menentukan jatuhnya tanggal 1 Syawal 1432 Hijriyah. Sidang akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali.Sidang isbath akan dimulai pada pukul 16.30 WIB, Senin (29/8/), sore dengan acara presentasi mengenai hasil pengamatan hilal. Setelah dipotong oleh buka puasa bersama, sidang akan kembali dibuka pada pukul 19.00 WIB.
Kemungkinan besar, hasil sidang itsbat sore hingga malam nanti akan memutuskan bahwa 1 Syawal jatuh pada Rabu (31/8) mendatang. Sebab, saat ini sangat mustahil untuk dapat melihat hilal.
“Kami sudah sepakat dengan banyak pihak seperti astronom, Angkatan Laut, BPPT, dan ahli falak karena posisi bulan sangat rendah, yakni 0 derajat 8 menit sampai 1 derajat 53 menit, sehingga amat mustahil untuk melihat bulan,” kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Nasaruddin Umar kepada wartawan di Jakarta.
“Dengan demikian, kemungkinan 1 Syawal jatuh pada Hari Rabu tanggal 31,” lanjut Nasaruddin.
Menurut Nasaruddin, ia tidak mempersoalkan kalangan umat Islam yang akan melaksanakan ibadah salat Idul Fitri pada Selasa (30/8), besok. Namun, ia juga meminta keputusan pemerintah nantinya dihormati.
Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriyah jatuh pada Selasa tanggal 30 Agustus. Ketetapan itu dihasilkan berdasarkan hisap hakiki wujudul hilal yang dilakukan Majelis Tarjih.
Tinggi hilal pada saat matahari terbenam di Yogyakarta menandakan hilal sudah mewujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam hilal sudah berada di atas ufuk.
“Berdasarkan hasil hisab tersebut, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Syawal 1432 Hijriyah jatuh pada hari Selasa 30 Agustus 2011 Masehi,” kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (red)
previous post