Surabaya (mediakorannusantara.com) – Penanggulangan genangan menjadi salah satu atensi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di tahun 2023. Tentu saja dalam proses pengerjaannya dilakukan pemkot secara bertahap. Seperti misalnya pembenahan sistem drainase pada Avur Wonorejo Surabaya.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Bidang Pematusan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Eko Juli Prasetyo, Kamis (16/2/2023).
“Kemarin tahun 2022, ada pembenahan (hulunya) sistem drainase avur sekunder Wonorejo. Kita (tahun 2023) melanjutkan kegiatan itu sekalian nanti bisa menyelesaikan satu sistem. Dari mulai hulunya, sampai hilirnya tuntas semua,” kata Eko Juli Prasetyo.
Eko Juli menjelaskan, pada tahun 2023 DSDABM Surabaya akan melakukan normalisasi mulai Pompa Wonorejo I sampai dengan Sarono Jiwo, Panjang Jiwo, Tenggilis Mejoyo. Proses pekerjaan ini merupakan bagian dari sistem drainase Avur Wonorejo.
“Kemarin tahun 2022, sistem Avur Wonorejo di hulu ada pembangunan Rumah Pompa Karah, Bozem Aquatic, ada pembangunan Rumah Pompa Kebonsari LVK. Itu kawasan hulunya. Sekarang kita merabah kawasan tengah sampai hilir,” jelas dia.
Kawasan tengah itu disebutkan Eko Juli mulai dari Frontage Jalan A Yani, Jalan Pabrik Kulit Wonocolo, hingga Jalan Raya Prapen, Kendangsari, Sarono Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo. “Kita lakukan normalisasi untuk di saluran primernya Avur Wonorejo,” sebutnya.
Selain di kawasan timur dan selatan, proyek penanggulangan genangan pada tahun 2023 juga dilakukan DSDABM Surabaya di wilayah Surabaya Barat. Eko menyebut, pada tahun 2023 sudah ada alokasi kegiatan pekerjaan di kawasan Petemon V, Kecamatan Sawahan Surabaya.
“Nanti mungkin akan kita buatkan saluran ukuran 2×2 (meter). Perencanaan sudah siap mungkin akan kita launching paketnya. Itu mengakomodir daerah Petemon, Bukit Barisan, Simo Kwagean dan sekitarnya,” ungkap dia.
Di samping kawasan Petemon, pekerjaan penanggulangan genangan juga dilakukan DSDABM di wilayah Kandangan, Kecamatan Benowo Surabaya. Namun pekerjaan ini bersifat parsial bukan seperti pada sistem drainase Avur Wonorejo.
“Sifatnya (pekerjaan) parsial (normalisasi), bukan sistem seperti di Avur Wonorejo. Jadi, untuk mengakomodir genangan-genangan yang sifatnya tidak sustain. Seperti kayak di Petemon V,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Eko Juli mengungkapkan, bahwa pada tahun 2023, Pemkot Surabaya juga menyiapkan enam proyek pembangunan rumah pompa baru. Untuk lokasinya, berada di Undaan, Siola, Kebraon, Bozem Aquatic, Tambaksumur dan Pagesangan.
“Tahun 2023, total ada enam pembangunan rumah pompa baru dengan kapasitas variatif. Tapi yang jelas di sana ada satu rumah pompa banjir kapasitas 3 meter kubik, plus satu pompa sat kapasitas 0,5 meter kubik,” ujarnya.
Eko menambahkan bahwa anggaran yang disiapkan untuk pekerjaan penanggulangan genangan pada tahun 2023 ini mencapai sekitar Rp704,7 miliar. Besaran anggaran tersebut, meliputi empat sub kegiatan pada bidang drainase.
“Totalnya sekitar Rp704,7 miliar, untuk drainase saja. Seperti pembangunan drainase perkotaan, salah satunya pengadaan pompa banjir. Kemudian pembangunan pompa banjir hingga pembangunan saluran-saluran drainase,” pungkasnya. (jack)