KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Tak Ingin PCNU Surabaya Pecah, Wali Kota Eri Cahyadi Ingin Satukan Kedua Kubu

Surabaya (mediakorannusantara.com) – Eri Cahyadi tidak menginginkan adanya perpecahan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya. Oleh sebab itu, Wali Kota Surabaya ini menyatakan lebih baik hadir di antara kedua pengurus lama dan baru.

“Saya adalah warga Nahdlatul Ulama, maka saya tidak ingin ada perpecahan Nahdlatul Ulama di Kota Surabaya. Jadi saya akan hadir untuk warga Nahdlatul Ulama semuanya, apakah di baru maupun di lama, yang penting jadi satu warga Nahdlatul Ulama,” kata Eri Cahyadi saat ditemui di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya seusai menghadiri silaturahmi Gubernur Jawa Timur dengan bupati/walikota, Rabu (26/4/2023).

Eri Cahyadi mengharapkan, Nahdlatul Ulama Kota Surabaya bisa guyub rukun dan tidak mengalami perpecahan. Oleh sebabnya, dia menyatakan akan hadir di kedua kubu atau pengurus. “Makanya saya lebih baik ada di dua-duanya, tidak berada di satu sisi,” tegasnya.

Eri mengaku, baru mengetahui dari media jika namanya masuk ke dalam jajaran pengurus PCNU Kota Surabaya masa khidmat 2023-2024 yang dikukuhkan pada Jumat (21/4/2023) lalu. Pengukuhan itu dilakukan oleh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) NU KH Miftachul Akhyar di kantor PCNU Kota Surabaya.

“Sebelumnya ada saya jadi pengurus, setelah itu di caretaker pertama jadi pengurus lagi. Caretaker kedua, saya akan menyatukan semuanya, jangan ada prasangka macam-macam, lebih baik saya ada di luar dan di mana-mana, tapi semua ada di Nahdlatul Ulama,” sebutnya.

Menurut Eri Cahyadi, sebenarnya tidak ada permasalahan di jajaran pengurus PCNU Kota Surabaya. Semuanya menjadi satu. Akan tetapi, dengan munculnya SK pengurus baru definitif PCNU Surabaya yang tidak melalui Konferensi Cabang (Konfercab), sehingga menimbulkan polemik.

“Dengan munculnya SK ini, maka kan pasti ada (pertanyaan) kok tidak Konfercab, tiba-tiba ada penunjukan langsung. Inikan kewenangan PBNU, kita harus menghormati. Makanya saya bilang saya ada di mana-mana, pokoknya saya warga Nahdlatul Ulama,” ungkap dia.

Orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya ini menyatakan, akan mengundang semua jajaran pengurus baik itu yang lama maupun baru. Nantinya dia akan melihat apakah lebih baik berada di luar jajaran pengurus PCNU Kota Surabaya atau di dalamnya.

“Karena kalau untuk menaungi semuanya, lebih baik saya tidak ada di dua-duanya. Tapi saya menaungi seluruh Nahdlatul Ulama, itu lebih dingin, demi keutuhannya. Karena kepentingan Nahdlatul Ulama jauh lebih besar,” tandasnya. (KN01)

 

 

Related posts

Panglima TNI : Pegang Teguh Sifat Ksatria dalam Meraih Karier Militer

kornus

Nasib 50 Ribu Guru Honorer Lulusan PPPK Terkatung-katung Akibat Aturan Tak Jelas

redaksi

SSC : Wacana Pemekaran Dapil Surabaya Harus Dilakukan dengan Hati-Hati dan Pertimbangkan Beberapa Prinsip

kornus