Jakarta (KN) – Hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan 2.418 responden di 33 provinsi se- Indonesia. Ternyata Partai Golkar menempati posisi tertinggi dengan 17,7 persen. Ironisnya Partai Demokrat yang memenangi pemilu 2009 justru berada di urutan ketiga dengan 13,4 persen.Ini menunjukkan jika masyarakat sangat terpengaruh dengan pemberitaan korupsi yang akhir akhir ini ramai di media massa. Apalagi sejumlah kasus yang sedang disidangkan saat ini mendera beberapa kader Partai Demokrat.
Selain Partai Golkar dan Partai Demokrat, PDIP ternyata konsisten dengan suara pendukungnya. Terbukti PDIP masih bertengger di urutan kedua dalam survei tersebut dengan mengumpulkan 13,6 persen. “Golkar berada di urutan teratas dengan suara terbanyak, sedangkan PDIP posisinya stabil,” kata Dodi Ambardi, direktur eksekutif LSI di Jakarta, Minggu (11/3/2012).
Sejak tiga bulan lalu setelah mencuatnya kasus korupsi, menurut Dodi, posisi Partai Demokrat masih berkutat di angka 13 persen dukungan responden. Ini cukup jauh dibandingkan dengan angka pada pemilu tahun 2009.
Yang mengejutkan justru Partai Nasdem. Partai ini elektabilitasnya cukup bagus meski baru diikutkan dalam survei pada 25 Februari – 5 Maret 2012. Angka dukungan Nasdem mencapai 5,9 persen.
Menurut Dodi, kemungkinan besar dukungan dari responden karena belanja iklannya cukup besar dilakukan Nasdem, sama dengan saat akan pemilu 2009 silam oleh Partai Demokrat. Partai Nasdem berada di urutan ke empat setelah Partai Demokrat.
Sedangkan PKB di urutan kelima dengan 5,3 persen, disusul PPP dengan 5,3 persen, PKS diurutan 6 dan berurutan berikutnya Gerindra, PAN, Hanura dan Partai Nasional Republik. (red)