KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Suasana Mencekam Detik-Detik Jelang Deklarasi Penutupan Dolly

warga-dolly-siagaSurabaya (KN) – Suasana di kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak, Surabaya semakin mencekam. Dari pantauan dilapangan, pukul 13.00 Wib, siang tadi di depan kantor Kelurahan Putat, Kecamatan Sawahan terjadi ricuh. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kericuhan itu terjadi disebabkan adanya kabar bahwa salah seorang anggoa Front Pekerja Seks Lokalisasi (FPL) dipukuli oleh petugas yang sedang melakukan penjagaan di di depan gedung Islamic Center.

Mendengar ada rekanya yang dipukuli, membuat sejumlah anggota FPL yang lain yang berkumpul di dalam gang Dolly kontan bergegas menuju depan kantor Kelurahan Putat untuk melakukan aksi perlawanan. Sehingga, aksi dorong antara FPL dengan aaparat kepolisian tak terhindarkan.

Namun, insiden itu tidak berlangsung lama karena Kapolsek Sawahan, Kompol Manang Soebekti langsung turun tangan dan melerai aksi saling dorong antara FPL dan anak anggota polisi.

Ia mengatakan, kejadian ini hanya salah paham dan miss komunikasi antara FPL dengan pihak kepolisian. “Sekarang saya minta dari pihak kepolisian dan warga mundur jangan ada bentrok. Ini hanya salah paham saja, mari kita selesaikan dengan kepala dingin. Jangan sampai ada yang dirugikan dengan adanya hal seperti ini, mari kita bersama-sama berunding untuk menyelesaikan masalah ini,” tegasnya, ditengah – tengah kerumunan massa.

Pantauan terakhir hingga pukul 16.00 Wib, suasana lokalisasi Dolly masih tampak mencekam. Setiap akses menuju kawasan lokalisasi tersebut diblokade dengan warga guna berjaga-jaga menunggu massa dari Front Pembela Islam (FPI) apabila datang untuk menutup Dolly. Dan setiap warga baik, PSK, ibu – ibu sampai anak-nak kecil membawa kayu balok untuk mengantisipasi jika terjadi pemaksaan penutupan. (anto)

Related posts

Tarik Animo, ITS Sosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2023

kornus

Gubernur Jatim Khofifah Terima Penghargaan dari Komisi Penyiaran Indonesia

kornus

TNI Dirikan 50 Unit Tenda Pengungsi di Sigi Sulawesi Tengah

kornus