Surabaya (KN) – Seperti yang digembar gemborkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya soal rencana pembangunan Pasar Tunjungan, nampaknya itu hanya baru sekedar wacana. Bahkan Pemkot menyatakan menyerahkan sepenuhnya pembangunan Pasar Tunjungan kepada PD Pasar Surya, yang seluruh anggaran dalam pembangunan pasar yang ada di Jl Tunjungan itu akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya, Hendro Gunawan mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan semua konsep terkait pembangunan pasar legendaris tersebut ke PD Pasar. Nantinya, untuk teknis pelaksanannya menjadi tanggungjawab dari perusahaan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tersebut.
Dikatakan Hendro, pihaknya sendiri tidak menargetkan kapan pembangunan pasar ini bisa dimulai. Namun yang pasti, dia berupaya agar penyertaan modal Pemkot Surabaya sebesar Rp10 miliar untuk tahun 2014 ini bisa terserap. Total anggaran dari proyek ini diperkirakan mencapai Rp80 miliar lebih. Anggaran ini bersifat multiyears.
“Desain lantai satu untuk stan produk-produk dari pelaku usaha kecil. Sedangkan untuk lantai dua dan tiga akan menyesuaikan kebutuhan,” kata Hendro kepada wartawan di DPRD Surabaya, Kamis (18/9/2014).
Namun Direktur PD Pasar Surya Surabaya Karyanto mengaku bahwa pihaknya masih belum dapat memastikan kapan pembangunan Pasar Tunjungan ini dilakukan. Pasalnya, masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Salah satunya, harus ada Detail Engineering Design (DED). Saat ini, pihaknya baru berencana menyusun DED yang akan melibatkan sejumlah akademisi dan beberapa pihak yang ahli dalam soal pembangunan pasar. Sebelum melangkah ke tahap DED, pihaknya membentuk Forum Group Discussion (FGD) yang secara khusus membicarakan tentang konsep Pasar Tunjungan.
“Dalam waktu dekat kami akan coba selesaikan DED dulu. Untuk DED kami kami harapkan tuntas akhir Desember ini,” katanya.
Lebih jauh Karyanto menambahkan, meskipun Pemkot Surabaya mengestimasi total alokasi anggaran untuk revitalisasi Pasar Tunjungan ini sebesar Rp80 miliar, namun pihaknya belum dapat memastikan bahwa nilai investasinya sebesar itu. Pasalnya, pihaknya belum mengantongi DED. Baru ketika DED sudah ada, maka perkiraan biaya investasi bisa dipastikan. Baru setelah DED selesai, maka masuk ke tahap selanjutnya, yakni proses lelang. Proses lelang ini sesuai dengan aturan pemerintah, memakan waktu selama tiga bulan.
“Saat ini, uang Rp10 miliar belum cair dari pemerintah. Pemkot sudah kami surati soal pencairan itu. Saya harap, ketika memasuki proses lelang, dana itu sudah bisa cair,” kata Karyanto saat dikonfirmasi wartawan Jumat (19/9/2014). Pengakuan Karyanto bertolak belakang dengan pernyataan Sekkota Hendro Gunawan.
Sementara itu, anggota DPRD Surabaya Reni Astuti menilai Pemkot Surabaya tidak serius dalam membangun Pasar Tunjungan. Pasalnya, berulang kali pihaknya menanyakan progres pembangunan pasar tersebut, selalu dijawab masih dalam proses penyelesaian DED.
Disamping itu, dalam pembangunannya juga harus ada kajian dari kalangan ekonomi. Ini untuk menentukan, jenis usaha apa atau sektor apa yang paling menjanjikan di Pasar Tunjungan ini. “Lokasi pasar ini (Tunjungan) sangat strategis. Pasar ini ke depan bisa jadi ikon Surabaya. Tapi harus ada keseriusan Pemkot untuk mengembangkannya,” cetus politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. (anto)