Dhira Gulista selaku ketua panitia, menjelaskan lomba debat mahasiswa merupakan agenda tahunan yang digelar PPATK sejak 2015. Ajang lomba yang berlangsung pada 22-24 Maret 2022 ini dilakukan sebagai wujud sinergitas dengan kalangan akademisi dan generasi muda, untuk mengeksplorasi wawasan tentang kasus-kasus, isu-isu, kebijakan negara, dan hukum tentang pencucian uang.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mempersiapkan generasi muda yang nantinya akan memegang kendali bangsa, termasuk gerakan APU-PPT,” kata Dhira dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.26/3
Dhira menambahkan kompetisi debat menjadi salah satu cara PPATK untuk mengenalkan bahaya pencucian uang ke generasi muda selaku aset masa depan bangsa. Hal tersebut dilakukan untuk menanamkan semangat anti money laundering sehingga mampu memancing daya kritis generasi muda sehingga terwujudlah ide, gagasan dan solusi out of the box yang ditawarkan oleh generasi muda saat ini selaku agen perubahan masa depan.
Pada lomba debat tahun ini, lanjut Dhira, ada 23 universitas yang mendaftar dari seluruh Indonesia. Tim yang mendaftar wajib menyerahkan karya tulis ilmiah dengan tema terkait pencucian uang. Setelah diseleksi secara tertutup oleh dewan juri dari internal PPATK hanya enam universitas yang lolos yakni Universitas Brawijaya Malang, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, UIN Sunan Kalijaga, dan Universitas Udayana.
“Peserta yang mendaftar tahun ini menurun, mungkin masih karena faktor pandemi. Dari 23 tim, yang terseleksi hanya enam untuk masuk babak semifinal berupa kompetisi debat. Lomba debat berlangsung selama tiga hari berturut-turut mulai 22-24 Maret 2022. Setiap harinya, lomba digelar dalam tiga sesi,” tutur Dhira.
Pemenang pertama lomba debat tahun ini diraih tim dari Universitas Indonesia. Sementara juara II diraih oleh Universitas Gadjah Mada, dan UIN Sunan Kalijaga sebagai juara III.
Selain piala bergilir, pemenang pertama mendapatkan medali, tropi, uang tunai sebesar Rp15 juta dari Bank Mandiri, dan uang pembinaan sebesar Rp5 juta dari Bank BNI. Hadiah diserahkan langsung oleh Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
Saat penutupan acara debat, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menegaskan bahwa kegiatan lomba debat tersebut akan terus dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang. Sebab, PPATK adalah salah satu superhub yang diminta Kemendikbud untuk menjembatani kalangan akademis dengan dunia kerja.
“Insya Allah akan kita lakukan di tahun-tahun ke depan. Tolong sampaikan saja pada teman-teman mahasiswa, network kalian, bahwa kami sangat berkeinginan kegiatan ini akan terus dilaksanakan,” kata Ivan.
Lomba debat “2 Dekade Gerakan APU PPT” menjadi cara efektif PPATK memberikan edukasi kepada generasi milenial sebagai agen perubahan masa depan dalam memahami praktik pencucian uang dari hasil tindak pidana atau kegiatan ilegal terhadap kesejahteraan masyarakat.(wan/inf)