Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Menggelorakan semangat berinovasi sebagai kampus maritim terdepan di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kembali meluncurkan inovasi teknologi lepas pantai. Melalui Ocean FarmITS (OFITS), dibawakan sebuah teknologi berupa keramba jaring apung (KJA) lepas pantai yang resmi dipasang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia (RI) di kawasan perairan Sendang Biru, Kabupaten Malang, Sabtu (17/8/2022) pagi.
Peresmian ini berlangsung khidmat yang diawali dengan upacara pengibaran bendera merah putih dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di atas permukaan laut pantai selatan Indonesia. Upacara yang agak berbeda pada umumnya ini juga ditujukan untuk menyambut Dies Natalies ke-62 ITS yang disesuaikan dengan tema Innovation for Indonesia.
Mengenai teknologi lepas pantai ini, Ketua Tim Peneliti OFITS Dr Yeyes Mulyadi ST MSc menyampaikan, peluncuran OFITS sendiri telah dilakukan sejak tahun 2020 lalu dalam bentuk soft launching desain dan fabrikasi di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pondokdadap, Malang milik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Lantas, Tim OFITS melakukan finalisasi dengan menambahkan bangunan huni, pemasangan panel surya, dan pengelolaan sistem air.
Dijelaskan Yeyes, inovasi terkait KJA lepas pantai bagi nelayan-nelayan tersebut dilakukan karena selama ini hanya bisa menangkap ikan selama enam bulan dalam setahun. Permasalahan tersebut banyak dialami nelayan tradisional yang notabene memiliki kapal ukuran kecil, ditambah dengan cuaca buruk dan musim ikan yang tidak menentu. “Setelah semua tahap finalisasi selesai, hari ini kita luncurkan KJA tersebut ke laut,” ungkap lelaki berusia 49 tahun itu.
Sesuai dengan tagline ITS yakni Advancing Humanity, Yeyes menuturkan bahwa inovasi ini tidak hanya berfungsi sebagai media budidaya ikan dan membantu nelayan setempat, tetapi akan diperuntukkan pula bagi kegiatan wisata bahari. Ia menyebutkan, ide ini disepakati karena melihat KJA yang telah memiliki bangunan bawah dengan jaring sedalam tujuh meter untuk budidaya ikan dan bangunan atas berupa hotel terapung untuk wisata.
Terkait wisata bahari yang dicanangkan, Kepala Subdirektorat Pengembangan Kemahasiswaan, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS ini menjelaskan bahwa bahwa Tim Ocean FarmITS akan menyediakan skenario berupa paket wisata. Dalam hal ini, pengunjung bisa menikmati suasana pantai selatan berdasarkan preferensi mereka dengan tujuh paket wisata yang teridentifikasi.
Ketujuh paket wisata tersebut meliputi paket berenang, menikmati kopi, makan siang, penginapan di OFITS, naik perahu nelayan, kemah di lingkungan Pantai Perawan, serta pengenalan teknologi lepas pantai dan budidaya ikan di KJA. “Kita coba tawarkan tujuh paket wisata singkat tersebut,” tuturnya.
Setelah dilakukannya launching yang bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Indonesia ini, Yeyes berharap kolaborasi antara Departemen Teknik Kelautan, Biologi, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual (DKV), serta Teknik Sistem dan Industri ini digadang-gadang mampu menjadi salah satu karya unggulan ITS di bidang maritim. Yeyes dan tim percaya jika proyek ini akan membawa dampak positif, tidak hanya bagi ITS tetapi juga masyarakat sekitar.
Dengan konsep budidaya dan wisata yang ditonjolkan, ditargetkan akan melibatkan masyarakat di wilayah sekitar Sidoarsi, Malang. Melihat potensi lokasi yang besar tetapi masih terpencil, Kepala Laboratorium Dinamika Struktur Laut Departemen Teknik Kelautan ITS ini berharap agar proyek tersebut dapat menjadi daya tarik wisatawan lokal hingga mancanegara.
Tak hanya itu, melalui instalasi Ocean FarmITS ke perairan, dosen Departemen Teknik Kelautan ini mengungkapkan bahwa inovasi tersebut merupakan langkah strategis yang ditempuh ITS untuk memperkenalkan dan memperlihatkan keunggulan dari program studi (prodi) baru ITS yaitu Teknik Lepas Pantai. “Saya yakin, ke depan kita punya kepercayaan diri untuk mengembangkan hal-hal ini,” tegas Yeyes optimistis. (jack)