Bangkalan (mediakorannusantara.com) –- Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono berharap gelaran Karapan Sapi menjadi pelecut bangkitnya sektor ekonomi dan wisata di Pulau Madura pasca pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikannya mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Grand Final Karapan Sapi Tradisional yang memperebutkan Piala Presiden RI di Lapangan Karapan Sapi Stadion Raden Panji Muhammad Noer, Kabupaten Bangkalan, Minggu, (16/10/2022).
Disampaikan Adhy, acara karapan sapi menjadi penyemangat sekaligus menyejahterakan masyarakat Jawa timur. Hal ini, kata dia selaras dengan tema Provinsi Jatim ‘Optimis Jatim Bangkit’. Dengan demikian diharapkan masyarakat Madura mulai bangkit dan tumbuh untuk memulihkan ekonomi dari krisis akibat pandemi Covid-19.
“Ada harapan agar penumbuhan ekonomi sumber daya juga berjalan baik karena Masyarakat Madura memiliki potensi di sektor ekonomi, budaya dan wisata yang luar biasa,” tuturnya.
Lebih lanjut, Adhy mengatakan, kegiatan seni budaya grand final karapan sapi yang memperebutkan Piala Presiden 2022 merupakan kegiatan yang dilaksanakan Pemprov Jatim melalui Bakorwil Pamekasan dalam rangka Hari Jadi Ke-77 Provinsi Jatim dengan mengusung tema Optimis Jatim Bangkit.
“Terima kasih serta penghargaan kepada seluruh masyarakat Madura, terutama empat kabupaten, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep yang mengikuti sekaligus menjaga dan melestarikan salah satu aset budaya tak benda di Indonesia,” ucapnya.
Disampaikan Adhy Karyono, karapan sapi warisan leluhur bagi di Madura mulanya untuk meningkatkan hiburan masyarakat setelah panen padi, namun saat ini lebih membanggakan dengan mengangkat harkat martabat masyarakat peternakan sapi.
Ke depan, Adhy meminta peserta karapan sapi mau berpartisipasi untuk menjadikan acara karapan sapi menjadi tontonan menarik, unik dan layak dijual bagi wisatawan mancanegara sehingga ke depan dapat memicu meningkatnya wisata dan pemulihan serta peningkatan ekonomi masyarakat Madura.
“Hadirkan inovasi setiap tahun sehingga acara karapan sapi menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk menikmati objek wisata di Pulau Madura dan di tiap-tiap kabupaten setiap tahun bisa menyelenggarakan lomba karapan sapi melihat animo masyarakat begitu tinggi,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Adhy Karyono menjelaskan, sejauh ini, cukup banyak komoditas mentah dari Madura yang keluar dari wilayah Madura dalam kondisi yang belum diolah. Hal ini, kata dia, mengurangi nilai tambah untuk masyarakat sehingga tidak didapat secara maksimal.
“Ke depan, saya berharap tidak ada produk mentah, tapi produk yang sudah diolah salah satunya ternak sapi dengan jumlah lebih 1 juta ekor sapi di Madura,” ujarnya.
Maka dari itu, lanjutnya, perlu ada Rumah Potong Hewan (RPH) modern berstandar SNI, perlu pelabuhan perikanan, perlu pengolahan industri rumput laut, perlu industri pengelolaan kawasan ekonomi khusus yang semuanya disesuaikan potensi daerah.
“Pemprov Jatim memprogramkan agar dipetik, diolah, kemas dan dijual sehingga dari hulu ke hilir secara mandiri,” tegasnya. (KN04)
Foto : Sekdaprov Jatim saat membuka Grand Final Karapan Sapi Tradisional yang memperebutkan Piala Presiden RI di Lapangan Karapan Sapi Stadion Raden Panji Muhammad Noer, Kabupaten Bangkalan, Minggu, (16/10/2022).