KORAN NUSANTARA
Headline indeks Nasional

Sebagai Panglima Tertinggi TNI, Presiden SBY Meminta Maaf dan Berterimakasih Pada Prajurit

presiden-SBY-HUT ke-69-TNISurabaya (KN) – Peringatan HUT ke-69 TNI yang digelar di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), dijadikan ajang permintaan maaf dan terimakasih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada seluruh prajurit TNI yang telah menjaga kedaulatan negara.“Sebagai Panglima Tertinggi TNI, saya mohon maaf apabila ada kebijakan yang belum bisa memuaskan prajurit,” kata Presiden SBY dalam amanahnya pada upacara di Koarmatim, Surabaya, Selasa (7/10/2014).

Personel TNI yang dikerahkan pada defile di upacara HUT TNI kali ini sebanyak 18.580 prajurit dari ketiga angkatan. Alutsista yang ditampilkan, antara lain, TNI AD mengerahkan 192 alutsista terdiri atas 22 Tank Leopard, 22 Tank Marder, 13 Panser Tarantula, 13 Tank Scorpio, 6 Meriam 155 Mm Caesar, dan 43 Pesawat. TNI AL menyertakan 195 alutsista, berupa 35 KRI, 10 LVT-7, 6 BVP-2, 26 BMP 3F1, 4 RM70 Grad dan 23 Pesawat. Sedangkan TNI AU mengerahkan 139 pesawat, seperti 12 Sukhoi Su27/30 Flanker, 3 F5 Tiger, 10 F-16 Fighting Falcon, 12 Hawk 109/209, 3 Emb 314 Super Tucano, 1 C130 Tanker, dan 3 Boeing 737.

Pada kesempatan ini, Presiden SBY juga menganugerahkan Tanda Kehormatan Republik Indonesia berupa Bintang Kartika Ekapaksi Nararya kepada Mayor Inf. M. H. Nasution, Bintang Swabhuana Paksa Nararya, kepada Kapten (T) Amir Yadi, dan Bintang Jalasena Nararya kepada Serma Mar. Prabowo.

Turut hadir, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendikbud M. Nuh, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kapolri Jenderal Sutarman, dan tiga kepala staf angkatan. Hadir pula presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla.
Bertindak sebagai komandan upacara adalah Kolonel Laut (P) Deny Septiana. Turut hadir pada upacara ini, Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono, Wapres Boediono, dan Ibu Herawati Boediono.

Puncak peringatan HUT ke-69 TNI ini juga menjadi ajang unjuk kebolehan alutsista yang dimiliki Indonesia, termasuk yang terbaru seperti tank, pesawat, maupun kapal. Tak ayal, pada hari jadi TNI di 2014 ini, merupakan yang terbesar sepanjang sejarah.

Aksi alutsista terbaru muncul dari langit Dermaga Ujung, Pangkalan Komando Armada Timur, Surabaya. Meluncur 9 F16 Fighting Falcon, 9 Sukhoi, 12 Helikopter Black Hawk dan 10 Pesawat T50i Golden Eagle meluncur bergantian dengan formasi masing-masing.

Bahkan, 2 Sukhoi dan 4 F16 Fighting Falcon menutup atraksi dengan terbang rendah di depan podium kehormatan. Pesawat itu lalu berputar balik dan kembali terbang rendah ke arah podium kehormatan. Setelah mendekat, pesawat melakukan manuver berbelok menukik ke kanan sambil melepaskan peluru pengecoh lawan.

Perairan Selat Madura juga dihiasi dengan atraksi menarik dari 3 Kapal Republik Indonesia (KRI) pendatang baru. Yakni KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358, dan KRI Usman-Harun. KRI yang sempat menuai polemik karena penamaan ini juga tak mau ketinggalan unjuk kebolehan. Kapal laut berjenis multi-role light frigate ini melakukan manuver dengan pendaratan helikopter sambil melepaskan tembakan ke arah musuh.

Alutsista dijajaran TNI AD pun kehadiran pendatang baru. Satu di antaranya, tank Leopard buatan Jerman. Tank seberat 62 ton yang sempat menuai penolakan karena dianggap terlalu berat untuk kontur jalan di Indonesia. Tapi, hal itu tidak terlihat dalam atraksi ini. Beberapa tank Leopard yang baru saja didatangkan dengan lincah melakukan berbagai manuver.
Itu dari sisi tank tempur. TNI AD juga kedatangan helikopter serang berjenis Apache. Helikopter dengan kemampuan serbu tingkat tinggi itu beberapa kali melakukan manuver. Apache ini menjadi bagian dari penutup dengan terbang rendah dan statis tepat di depan podium kehormatan. Tak lama, tank amfibi marinir melaju dengan kecepatan tinggi dan menceburkan diri ke perairan Selat Sunda.

Tak mau ketinggalan dengan TNI AU dan TNI AL, TNI AD juga akan mengambil peran penting dengan memamerkan tank Leopard. Tank tempur utama atau main battle tank (MBT) dengan bobot 62 ton tersebut akan unjuk gigi bersama dengan Tank Scorpion milik Batalyon Kavaleri TNI AD dan tank amfibi jenis BMP-3F milik Marinir TNI AL. (red)

Related posts

Kapuspen TNI : Komunitas “Sahabat Gatot Nurmantyo” Tidak Ada Kaitan Dengan Institusi TNI

kornus

Gubernur Khofifah Harap Tahun Ini SMK Kelas Industri Animator Dibangun di KEK Singhasari

kornus

Launching Program Surabaya Mengajar

kornus